logo

Kampus

Fakultas Biologi UGM akan Hadirkan Program Pendidikan Kurator Keanekaragaman Hayati

Fakultas Biologi UGM akan Hadirkan Program Pendidikan Kurator Keanekaragaman Hayati
Dekan Fakultas Biologi UGM Budi S. Daryono, Rabu (21/9/2022) menyebut pihaknya akan menghadirkan Program Pendidikan Kurator Keanekaragaman Hayati dan sekarang tinggal menunggu pengesahan Rektorat UGM. (EDUWARA/Dok. UGM)
Setyono, Kampus22 September, 2022 01:50 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Usai terlibat dua kali dalam proses pendataan flora dan fauna Indonesia, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) bakal menghadirkan Program Pendidikan Kurator Keanekaragaman Hayati. Saat ini proses penyelesaian program tersebut tinggal menunggu pengesahan dari Rektorat UGM.

Dalam puncak peringatan Dies Natalis ke-67 Fakultas Biologi UGM, Dekan Budi S Daryono menyatakan pihaknya dalam dua tahun terakhir terlibat dalam proyek besar pendataan flora dan fauna Indonesia. Pada medio November 2020 sampai Januari 2021, mahasiswa UGM bersama dengan Komite Indeks Biodiversitas Indonesia-Konsorsium Biologi Indonesia (IBI-KOBI) berhasil merekam 3.160 data keanekaragaman hayati flora dan fauna.

"Program perekaman keanekaragaman hayati ini merupakan bagian dari Proyek Independen-Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang berlangsung dalam tiga tahap sejak 2020 sampai 2022," kata Budi, Rabu (21/9/2022).

Di tahap kedua perekaman data yang berlangsung Oktober–Desember 2021, mahasiswa UGM juga bersama dengan IBI-KOBI berhasil memetakan tambahan kekayaan flora dan fauna Indonesia sebanyak 32.840 spesies.

Sedangkan pada tahap ketiga di medio Maret-Mei 2022, ada penambahan data keanekaragaman flora dan fauna sebanyak 5.000 data hayati di lautan nusantara.

"Kehadiran Program Pendidikan Kurator Keanekaragaman Hayati sebagai upaya UGM mendukung pembangunan indikator dalam mengukur status dan tren keanekaragaman hayati Indonesia," lanjut Budi.

Harapannya, nantinya program pendidikan ini dapat segera disahkan untuk mendukung upaya membangun indikator dalam mengukur status dan tren keanekaragaman hayati Indonesia. Dalam mata kuliahnya, beberapa indikator keragaman spesies, kelimpahan populasi, laju kepunahan lokal, serta karbon stok dari biomassa akan lebih diperdalam.

IBSAP

Lulusan program pendidikan ini nantinya akan menjadi kurator yang diharapkan berperan memperbaharui status keanekaragaman hayati Indonesia, baik dari lingkup ecoregion maupun nasional. Hal ini dinilai penting karena pengukuran keanekaragaman hayati ini untuk mencapai Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP), yang merupakan salah satu landasan pembangunan berkelanjutan.

"Pembangunan ekonomi Indonesia yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan manusia bertumpu pada kapasitas lingkungan dan alam untuk mendukung pembangunan berkelanjutan sehingga perencanaan hayati sebagai aset pembangunan menjadi bagian penting," terangnya.

Dalam laporannya, Budi juga menyebut setahun terakhir dirinya melaporkan Fakultas Biologi UGM telah memperoleh akreditasi internasional ASIIN program sarjana, sertifikasi AUN QA program magister, sertifikasi unggul prodi sarjana, akreditasi A prodi magister dan doktor Biologi dari BAN PT.

Sementara untuk mendukung keberhasilan pendidikan mahasiswanya, Fakultas Biologi memberikan bantuan finansial berupa beasiswa dari berbagai sumber yang terbagi dalam 23 jenis beasiswa. Pada bidang SDM, saat ini Fakultas Biologi UGM didukung 68 dosen dengan rincian 43 bergelar doktor dan 25 bergelar master. Lalu, untuk tenaga kependidikan sebanyak 105 orang.

Read Next