logo

EduBocil

Galakkan Literasi, SMPN 2 Bantul Hadirkan Perpus Mini di Dalam Kelas

Galakkan Literasi, SMPN 2 Bantul Hadirkan Perpus Mini di Dalam Kelas
Galakkan Literasi, SMPN 2 Bantul Hadirkan Perpus Mini di Dalam Kelas (Eduwara/Setyono)
Setyono, EduBocil25 Januari, 2022 11:39 WIB

Eduwara.com, JOGJA – SMPN 2 Bantul menghadirkan perpustakaan mini di dalam kelas serta mewajibkan siswanya untuk membaca apa saja dalam 15 menit awal jam belajar tiap hari untuk menumbuhkan kebiasaan membaca.

Gerakan wajib membaca ini dihadirkan dalam program 'Gerakan Literasi Sekolah' yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir ini. Setiap siswa yang banyak membaca dan mampu menceritakan apa yang sudah dibaca mendapatkan apresiasi dari sekolah.

Kepala Sekolah SMPN 2 Bantul Agus Supriyanto saat ditemui Eduwara.com, Selasa (25/1/2022) menceritakan kehadiran program literasi sekolah ini berawal dari kegelisahan para guru yang menilai budaya baca di kalangan siswa menurun sebagai dampak perkembangan zaman.

"Untuk menumbuhkan kebiasaan itu kami tidak bisa mengandalkan sepenuhnya peran perpustakaan sekolah, sebab niatan membaca itu harus dibiasakan sejak dini. Karena itu kami mewajibkan siswa membaca setiap hari agar menjadi budaya," katanya.

Pembuatan perpustakaan mini di dalam kelas ini dinilai menjadi solusi tepat untuk menumbuhkan minat membaca di kalangan siswa. Tidak hanya berkewajiban membaca, siswa juga diminta menyediakan koleksi dan mengelola perpustakaan di kelasnya.

Karena sudah berlangsung beberapa tahun, tambah Agus, selain penambahan koleksi oleh siswa yang menempati kelas, koleksi tinggalan dari kakak kelas juga harus dikelola dan dirawat.

Sekolah selalu berpesan kepada siswa agar sering-sering membaca buku yang ada karena jika tidak jarang disentuh buku-buku tersebut akan rusak dimakan serangga dan kutu. Jika kondisi itu yang terjadi, kelas akan terlihat kotor.

"Lewat gerakan ini kami mendorong siswa untuk berupaya mendapatkan pengetahuan di luar sekolah. Yang kami harapkan, pengetahuan yang didapatkan nantinya menghadirkan prestasi bagi sekolah," lanjut Agus, yang didampingi Humas SMPN 2 Antonis Prawoto.

Dirinya juga memaparkan, tidak terbatas buku di perpustakaan mini kelas yang wajib dibaca, siswa juga didorong untuk memanfaatkan koleksi perpustakaan sekolah sebagai tambahan bahan bacaan.

Sebagai apresiasi, Agus mengatakan setiap satu atau tiga bulan sekali, sekolah melalui perpustakaan memberikan apresiasi kepada siswa yang terbanyak membaca buku. Penghargaan ini diserahkan saat upacara bendera berlangsung dengan terlebih dulu siswa diminta menceritakan ringkasan buku yang sudah dibaca.

"Gerakan ini sesuai dengan komitmen SMPN 2 Bantul yang konsisten mendorong siswa agar memahami berbagai pengetahuan dari sisi akademis. Sekolah juga meminta komitmen orang tua untuk mengawal pembelajaran anak didik," tutup Agus.

Read Next