logo

Kampus

Gandeng PT ThorCon Power Indonesia, UNS Gelar Seminar Nasional Nuklir

Gandeng PT ThorCon Power Indonesia, UNS Gelar Seminar Nasional Nuklir
Penyerahan kenang-kenangan oleh UNS kepada PT ThorChon Powe Indonesia pada seminar nasional tentang pengembangan energi nuklir, Rabu (16/3/2022). (EDUWARA/Dok. UNS)
M. Diky Praditia, Kampus17 Maret, 2022 00:30 WIB

Eduwara.com, SOLO – Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menjalin kerja sama dengan PT ThorCon Power Indonesia dengan menggelar seminar nasional. 

Seminar nasional ini mengangkat tema Nuklir Sebagai Solusi dari Energi Ramah Lingkungan yang Berkelanjutan untuk Mengejar Indonesia Sejahtera dan Rendah Karbon pada 2050. Penyelenggaraan seminar nasional dilaksanakan secara luring di UNS Inn dan daring via Zoom Cloud Meeting, Rabu (16/3/2022). 

Ketua Panitia Seminar Nasional, Suryanto mengatakan, acara ini menjadi penutup rangkaian diseminasi kepada publik terhadap hasil kajian naskah akademik serta kajian penerimaan masyarakat terhadap pembangunan nuklir di Indonesia. 

Pada seminar vasional tersebut hadir pula Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko yang membuka acara pagi itu.

“Semoga seminar nasional ini dapat memberikan dorongan baru terhadap energi baru terbarukan berbasis nuklir yang sangat penting untuk mendukung perekonomian Indonesia maju yang akan datang,” ungkap Handoko.

Rektor UNS Jamal Wiwoho dalam sambutannya mengungkapkan, terdapat tiga tantangan yang harus dihadapi Indonesia dalam mewujudkan ketersediaan energi yang ramah lingkungan. 

Pertama, bagaimana menyediakan energi dengan sangat kompleks untuk mencapai kemandirian energi. Kedua, bagaimana mewujudkan energi tersebut dengan menyediakan energi yang sustainable, ramah lingkungan, serta tetap berkomitmen dengan Paris Agreement," terang Jamal.

Sedangkan ketiga, lanjut Jamal, adalah bagaimana Indonesia mempuyai solusi energi yang sangat unik sesuai dengan kondisi geografis di Indonesia dengan melihat pertimbangan ketersediaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM). Tantangan inilah yang harus dihadapi demi mewujudkan Indonesia dapat sejajar dengan negera lain serta terdepan dalam pengelolaan energi. 

Jamal turut mengapresiasi atas suksesnya kerja sama yang terjalin bersama PT ThorCon Power Indonesia. “Semoga kerja sama ini memberikan manfaat bagi nusa, bangsa, dan negara kita,” tambahnya.

Solusi Praktis

Chief Operating Officer (COO) PT ThorCon Power Indonesia, Bob S Effendi mengatakan bahwa kerja sama dengan UNS yang telah terjalin hampir 1 tahun ini telah berhasil membuat kajian naskah akademik yang mengungkapkan fakta baru mengenai energi nuklir. 

Bob menambahkan kajian ini dirasa lebih komprehensif karena turut membahas dari segi ekonomi, pertumbuhan ekonomi, serta kesejahteran dan keramahan lingkungan. Dari kajian ini pula terbukti energi nuklir bukan hanya aman, praktis, dan ramah lingkungan, tetapi juga menjadi solusi praktis yang dapat menggantikan energi fosil yakni batu bara. 

“Saya berharap hasil kerja sama ini tidak hanya berhenti sampai di sini. Semoga penyebaran informasi mengenai fakta nuklir yang merupakan energi andal dan aman, dapat membuat pemerintah tak lagi ragu-ragu dalam memutuskan agar nuklir dapat masuk lebih awal dalam bauran di Indonesia. Karena nuklir merupakan solusi praktis dan murah dari transisi energi yang tidak memberatkan masyarakat,” tutur Bob.

Kegiatan seminar nasional dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi BRIN, Edy Giri Rachman Putra. Ia memberikan materi mengenai kebijakan BRIN terhadap pemanfaatan teknologi energi nuklir sebagai pemenuhan kebutuhan energi nasional yang ramah lingkungan.

Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Wakil Rektor Perencanaan, Kerjasama, Bisnis, dan Informasi UNS, Sajidan, yang memaparkan mengenai hasil kajian naskah akademik terkait nuklir sebagai solusi energi ramah lingkungan yang berkelanjutan.

Terakhir ialah pemaparan materi oleh Dosen Program Studi (Prodi) Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNS, Drajat Tri Kartono yang memaparkan mengenai penerimaan masyarakat terhadap pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Provinsi Bangka Belitung.

Read Next