logo

Kampus

Hadirkan Education Games, UAD Ajarkan Pendidikan Seksual di Sekolah

Hadirkan Education Games, UAD Ajarkan Pendidikan Seksual di Sekolah
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta merancang metode pembelajaran mengenai pendidikan seksual di sekolah dengan education games yang menarik dan mudah dipahami. (EDUWARA/Dok. UAD)
Setyono, Kampus22 Agustus, 2022 23:21 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Lima mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menghadirkan metode pembelajaran mengenai pendidikan seksual di sekolah dengan education games yang menarik dan mudah dipahami. Ini sebagai langkah membentengi diri dari risiko kekerasan seksual.

Karya ini dihasilkan oleh Rahman Al Padli dari Prodi Ilmu Hadis, Syafira Intan Muhliana (Prodi Pendidikan Agama Islam), Sheila Dewita Ariyanto (Prodi Sistem Informasi), Teguh Dwi Cahya Kusuma (Prodi Sistem Informasi), dan Anatasya Ristu Pratiwi (Prodi PG-PAUD).

"Gagasan dalam inovasi berawal dari pemberitaan yang terus menerus beredar di masyarakat dan banyaknya aduan yang datang dari masyarakat maupun sekolah-sekolah yang merasa kesulitan dalam memberikan pendidikan seksual pada anak," kata Rahman Al Padli.

Dalam mewujudkan gagasan itu, kelimanya mendapatkan pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Sebagai ketua kelompok, Rahman menyatakan keprihatinan timnya muncul seiring maraknya kasus kekerasan seksual pada anak terus meningkat dari tahun ke tahun. Tindakan asusila tersebut tidak sedikit yang berasal dari orang-orang terdekat, seperti keluarga maupun masyarakat sekitar anak berada.

Minimnya pemahaman pendidikan seksual menyebabkan anak kesulitan dalam melawan perilaku menyimpang tersebut. Ini juga didukung kondisi masih banyaknya orang tua dan masyarakat umum yang memiliki kesalahan dalam menerapkan pola asuh terhadap anak.

"Mereka berasumsi pendidikan seksual sejak dini merupakan hal yang tabu dan apatis untuk diberikan kepada anak. Pendidikan di lingkungan sekolah pun belum memberikan pembelajaran seputar pengetahuan seksual," ungkapnya.

Inovasi program tindakan preventif kekerasan seksual anak yang disebut dengan Education Safety Child memuat metode pembelajaran kreatif yang dikemas dalam bentuk education game yang terdiri atas education safety child game application for android dan education safety child game application board.

Selain education game, terdapat pula buku saku edukasi orang tua dan anak dengan judul ‘Generasi Cerdas Cegah Kekerasan Seksual’ yang berisi materi-materi seputar pendidikan seksual anak.

"Kami memilih metode pembelajaran dengan bermain atau menggunakan media permainan, yang akan membuat anak tidak mudah bosan, dan mampu memudahkan anak dalam mengatasi kesulitan dalam menerima pembelajaran," lanjut Rahman.

Selain itu, buku saku edukasi yang diperuntukkan bagi orang tua dan anak, sebelumnya sudah terlebih dahulu dirancang sesuai dengan kebutuhan mitra, yaitu SD Negeri Rogoyudan Mlati.

Sebelum pembuatan, Tim PKM-PM terlebih dahulu membuat RPP yang dikoordinasikan dengan mitra, sehingga apa yang ada di dalam buku tetap mengarah pada kegiatan belajar mengajar sehingga tercapai kompetensi dasar yang sesuai.

Hal tersebut dilakukan dengan cara survei, wawancara, dan observasi langsung, sehingga diketahui kebutuhan mitra terkait apa saja materi atau pembelajaran yang perlu dihadirkan.

Dosen pembimbing dari Tim PKM-PM, Unik Hanifah Salsabila menyampaikan media dan buku saku edukasi orang tua dan anak disusun berdasarkan hasil riset yang telah dilakukan supaya media dan buku tersebut sesuai dengan tahapan perkembangan anak, serta tidak keluar dari kurikulum yang ada.

Read Next