logo

Vokasi

Hasil Seleksi SMK Pusat Keunggulan 2022 Diumumkan Februari

Hasil Seleksi SMK Pusat Keunggulan 2022 Diumumkan Februari
Ilustrasi Kegiatan SMK (Kemendikbudristek)
Bunga NurSY, Vokasi27 Desember, 2021 11:16 WIB

Eduwara.com, JAKARTA—Pemerintah bakal menetapkan hasil seleksi Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) 2022 pada Februari tahun sehingga program itu bisa terlaksana pada Maret.

SMK PK merupakan program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha, industri, dan kerja, yang akhirnya menjadi SMK rujukan.

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melakukan “Sosialisasi Pendaftaran SMK Pusat Keunggulan (PK) Tahun 2022” yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube Direktorat SMK pada Kamis (23/12/2021). 

Kelanjutan program SMK PK tahun 2022 tak lepas dari evaluasi program yang sama sepanjang 2021. Selain itu, pada program SMK PK tahun 2022 juga diperkenalkan pembaruan berupa Skema Pemadanan Dukungan.

Direktur SMK Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wardan Sugiyanto mengatakan  lulusan SMK nantinya dapat langsung bekerja, melanjutkan studi ataupun wirausaha. 

“Karenanya, program SMK PK 2022 mulai dibuka pendaftaran pada hari ini [23/12/2021] hingga 14 Januari 2022. Adapun penetapan SMK PK dan pendamping pada Februari 2022, sedangkan pelaksanaan program SMK PK pada Maret-Desember 2022,” terangnya seperti dikutip dari situs resmi ditjen vokasi Kemendikbudristek.

Dalam arahannya, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto menyampaikan bahwa SMK PK kini memasuki tahun ketiganya. “Tahun ini namanya tetap program SMK PK, namun pastinya terdapat pembaruan,” jelasnya.

Wikan menjelaskan, evaluasi program SMK PK yang menyasar 901 SMK telah dilakukan yang terbagi atas empat level. “Tercatat, sekitar 700-an berada di level tiga, dan 100-an di level empat. Kalau level empat dikategorikan teaching factory dapat mengimbas ke SMK lainnya, serta ‘link and match’ sudah lengkap,” ujarnya.

Meski demikian, tambah Wikan, sampai saat ini masih terdapat SMK PK yang belum mengisi instrumen evaluasi. Selain itu, masih terdapat beberapa pemerintah daerah yang belum menandatangani kesepakatan mengenai program SMK PK.

Dalam paparannya, Wikan menyebutkan bahwa program SMK PK adalah katalis perwujudan visi pendidikan Indonesia. Dalam program tersebut terdapat penguatan kapasitas SDM, pembelajran kompetensi siap kerja dan berkarakter, penguatan kualias dan kegunaan sarana dan prasarana, manajemen sekolah berbasis data, serta pendampingan oleh perguruan tinggi. 

Program SMK PK, ujar Wikan, difokuskan pada keahlian yang mendukung sektor industri dengan tren pertumbuhan positif sehingga berpotensi tinggi di masa depan. Program ini juga tak lepas dari konsep Merdeka Belajar sebagai arah perubahan sistem pendidikan di masa depan. 

“Adapun yang menjadi targetnya adalah ekonomi kreatif, perhotelan, kesehatan dan pekerja sosial, kemaritiman, energi dan pertambangan, agribisnis dan agroteknologi, teknologi manufaktur dan rekayasa, teknologi konstruksi dan properti, serta teknologi informasi,” jelasnya.

Lebih Lincah

Sementara itu, keterbaruan SMK PK tahun 2022 adalah dengan diperkenalkannya Skema Pemadanan Dukungan untuk meningkatkan kolaborasi yang terukur nyata dengan dunia kerja dalam membangun SMK berkualitas, sehingga menjadi acuan kinerja dan pusat belajar SMK lain. 

Selain itu, Wikan juga menjelaskan kurikulum baru yang diterapkan pada SMK PK serta perubahan bidang keahlian yang kini menjadi 50 spektrum. “Kurikulum baru ini jauh lebih lincah untuk bergerak sesuai ‘link and match’ di daerah masing-masing,” ujarnya.

Sementara itu Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) Kemendikbudristek Saryadi Guyatno menyampaikan bahwa kolaborasi dan kemitraan dengan industri perlu dibangun guna melahirkan lulusan SMK yang sesuai dengan kebekerjaan. 

“Untuk membangun kemitraan yang efektif, tentunya perlu dibangun kepercayaan dengan mitra industri. Untuk memastikan bahwa SMK mendapatkan dukungan, komunikasi menjadi kunci utama,” tuturnya.

Terkait dengan skema pemadanan dukungan yang dilakukan industri sebagai keterbaruan bagi implementasi SMK PK, tambah Saryadi, SMK PK maupun industri tentunya harus memiliki hubungan baik dan saling memberikan timbal balik. 

“Kami telah mendapatkan beberapa konfirmasi dan beberapa komitmen dari Dunia kerja yang siap untuk mendukung SMK. Tentunya, mereka tidak tutup mata membantu SMK. Mereka ingin investasi yang mereka lakukan terkait dukungan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas seiring dengan kinerja SMK,” jelasnya.

Read Next