Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JAKARTA—Perguruan tinggi dinilai perlu membekali mahasiswanya dengan ilmu kewirausahaan yang relevan dengan era digital saat ini.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan orasi ilmiahnya secara virtual, Sabtu (19/03/2022), pada Wisuda Sarjana ke-10 Sekolah Tinggi Teknologi Informasi NIIT Jakarta yang bertemakan Generasi Teknologi Yang Tangguh dan Adaptif dalam Bidang Teknologi Informasi di Masa Pandemi.
Menurutnya, ekonomi digital Indonesia saat ini merupakan yang tertinggi di ASEAN dengan nilai US$70 miliar atau menguasai sekitar 40% dari pangsa ekonomi digital Asean. Nilai tersebut diperkirakan akan terus tumbuh hingga di tahun 2025 mencapai US$146 miliar.
“Untuk meraih potensi tersebut, maka hingga tahun 2030 Indonesia membutuhkan talenta digital sebanyak 9 juta orang,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Perekonomian, Sabtu (19/03/2022).
Dia melanjutkan, pengembangan keterampilan digital diperkirakan akan memberikan kontribusi senilai Rp4.434 triliun kepada ekonomi Indonesia di tahun 2030 atau setara dengan 16% dari Produk Domestik Bruto.
Peluang besar ekonomi digital Indonesia dan pemanfaatan talenta digital ini harus dimanfaatkan dengan baik sebagai akselerator bagi para wirausahawan.
Di sisi lain, rasio kewirausahaan di Indonesia yang sebesar 3,47% dari total populasi masih terbilang rendah dan perlu untuk terus ditingkatkan.
Dia menjelaskan, akselerasi dalam meningkatkan kualitas SDM dan transformasi ekonomi memerlukan koordinasi dan sinergi dengan seluruh pihak, termasuk Perguruan Tinggi.
Maka dari itu, Airlangga sangat mendorong perguruan tinggi untuk membekali mahasiswanya dengan ilmu kewirausahaan.
“Ini akan menjadi forum untuk mendorong inovasi, membuka lapangan kerja, dan bisa mendorong berbagai kegiatan yang dilakukan secara produktif dan bisa membuka sektor riil UMKM,” pungkasnya.
Menjawab peluang dan tantangan tersebut, pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi. Dalam rangka peningkatan kecakapan digital, pemerintah memberikan dukungan pengembangan talenta digital melalui Kartu Prakerja dan Gerakan Nasional Literasi Digital untuk masyarakat umum, Digital Talent Scholarship untuk level tenaga profesional, dan Digital Leadership Academy untuk level pimpinan.
Selain itu, pemerintah juga terus mendorong digitalisasi UMKM sehingga dapat meningkatkan produktivitas UMKM.