logo

Kampus

Kualitas Pendidikan Tergantung Teknologi, Operator Jadi Garda Terdepan

Kualitas Pendidikan Tergantung Teknologi, Operator Jadi Garda Terdepan
Para peserta Workshop Nasional Forum Operator Perguruan Tinggi Islam (FORPTI) yang diselenggarakan di Bandung, Kamis (6/7/2023). FORPTI diminta aktif dan berinovasi agar menjadi garda terdepan mempercepat adaptasi penerapan teknologi di dunia pendidikan. (EDUWARA/Dok. SEVIMA)
Setyono, Kampus06 Juli, 2023 19:44 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Forum Operator Perguruan Tinggi Islam (FORPTI) diminta aktif dan berinovasi agar menjadi garda terdepan mempercepat adaptasi penerapan teknologi di dunia pendidikan.

Kasubdit Kelembagaan dan Kerja Sama Kementerian Agama, Thobib Al-Asyar, menyebut keberadaan FORPTI sangat penting, karena kualitas pendidikan tinggi Indonesia sangat tergantung dengan teknologi.

"Operator kampus yang terdiri atas para ahli dan pakar teknologi (IT), diharapkan menjadi garda terdepan melakukan adaptasi. Karena merekalah yang selama ini mengoperasikan berbagai sistem digital dan piranti elektronik yang ada di kampus," kata Thobib Al-Asyar di Bandung, Kamis (6/7/2023).

Operator IT juga disebut Thobib menjadi sosok yang mampu membagikan pengetahuan tentang teknologi kepada para rektor, dosen, hingga mahasiswa kampus. Terlebih tantangan ke depan yang dihadapi operator TI adalah integrasi data pendidikan tinggi, dalam bentuk mirroring dan sinkronisasi Evaluasi Mutu Internal Sekolah (EMIS) dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI).

Integrasi kedua sistem tersebut diharapkan menjadikan Indonesia memiliki data pendidikan nasional dan data pendidikan keagamaan yang terintegrasi, mudah diakses dan lengkap sehingga bermanfaat dalam pengambilan kebijakan di tingkat nasional.

"FORPTI harus jadi tulang punggung kemajuan kampus dan kemajuan pendidikan, karena operator kampuslah yang berperan dalam penginputan data Tri Dharma (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), dan pengembangan teknologi," katanya.

Operator ‘Nyawa’ PT

Thobib juga menyebutkan para operator merupakan 'nyawa' di perguruan tinggi. Sehingga kehadiran operator menjadi hal penting untuk saling bertukar pikiran dan ide, dalam upaya menjaga mutu perguruan tinggi agar menjadi lebih baik.

"Sebelumnya, setiap sistem memiliki akun tersendiri yang cukup merepotkan bagi operator di perguruan tinggi. Dengan adanya upaya integrasi ini, diharapkan akan mempermudah pekerjaan operator dalam mengelola data perguruan tinggi, dan bermanfaat menuju Indonesia Maju," ucap Thobib.

Ketua FORPTI, Ubun Bunyamin, menyebutkan terdapat tantangan berupa masih adanya operator kampus yang belum mengikuti perkembangan regulasi dan informasi terkait dunia pendidikan terkini. 

“Kami sebelumnya prihatin, FORPTI sebagai wadah untuk berkumpul dan berbagi ide dengan tujuan untuk dapat melakukan sharing informasi secara lebih cepat, terutama terkait data-data di perguruan tinggi, akhirnya muncul," ucapnya.

Di forum ini, operator yang belum tahu informasi terbaru seputar dunia pendidikan bisa memperoleh update. Sedangkan para operator yang sudah melakukan pengembangan kampusnya dengan baik, diberi apresiasi serta dijadikan best practice yang dapat ditularkan kepada kampus-kampus lainnya di seluruh Indonesia.

Read Next