Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Untuk memberikan nilai tambah pada hasil budidaya lele, mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 56 memberikan pelatihan pembuatan abon lele di Dusun Kwangen Lor, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul.
Pelatihan yang dilaksanakan Minggu (20/8/2023), diawali dengan sosialisasi terkait kandungan gizi dan manfaat ikan lele kepada 30 anggota pembudidaya ikan 'Mina Lestari'. Setelah kegiatan sosialiasi dilanjutkan dengan praktik bersama membuat olahan abon lele.
Pelatihan ini menghadirkan pemateri Anggitya Elsyafitri Kusumaningrum dari Prodi Teknologi Hasil Pangan (THP) dan Arni Restia Ningsih dari Prodi Psikologi UMBY.
Elsya menjelaskan ikan lele merupakan salah satu bahan pangan sumber protein hewani yang memiliki kandungan protein cukup tinggi, yaitu berkisar antara 22-46,6 persen. Kandungan gizi ikan lele ini sebanding dengan daging ikan lainnya. Nilai gizi ikan lele meningkat apabila diolah dengan baik.
"Pengolahan ikan lele menjadi abon ini bertujuan untuk menginovasi hasil UMKM menjadi produk siap konsumsi serta dapat menambah nilai jual dari produk tersebut sehingga UMKM di dusun Kwangen Lor yang berorientasi pada ikan lele ini juga dapat meningkat," ujar Elsya.
Tidak Rumit
Pembuatan abon lele tidak terlalu rumit dan alat serta bahannya pun tidak sulit didapatkan. Alat yang dibutuhkan berupa kompor, panci kukus, wajan, spatula, serok penggorengan, baskom, sendok teh, sendok makan, blender, garpu, alat press.
Sedangkan bahan yang disiapkan adalah lele sebagai bahan dasar, bawang merah dan putih, gula, garam, kemiri, serai, lengkuas dan berbagai tambahan rempah lainnya.
"Inovasi abon lele ini dapat menjadi program kelanjutan dan dapat dicoba lagi lain waktu karena selain menambah inovasi hasil UMKM juga dapat menambah nilai jual sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat," lanjut pemateri kedua, Arni.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Astri Fatwasari, menuturkan kegiatan pengolahan hasil UMKM menjadi abon lele ini sudah sesuai dengan kondisi lapangan.
"Kegiatan ini sangat inovatif dan sesuai dengan keadaan di lapangan, selain itu juga dapat mengembangkan potensi sumber daya lokal dan ekonomi lokal, serta pemberdayaan masyarakat," jelasnya.
Ketua PKK Dusun Kwangen Lor, Scholiciyah, menuturkan abon lele yang dibuat menghasilkan cita rasa yang enak dengan bumbu yang pas sehingga membuatnya tertarik mencoba di rumah.