Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Sebanyak 85 juta pekerjaan diprediksi bakal hilang pada tahun depan. Mahasiswa yang kuliah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diminta untuk memiliki etika dan integritas untuk menghadapi fenomena ketidakpastian dan kecemasan karir.
Hal ini disampaikan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V, Setyabudi Indartono, saat memberikan sambutan dalam acara wisuda mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Program Vokasi, Sarjana, dan Pascasarjana Periode II Tahun Akademik 2024/2025, Rabu (11/12/2024).
“Survey World Economic Forum menyebutkan akan ada 85 juta jenis pekerjaan yang hilang pada 2025. Ini tentu menjadi tantangan bagi dunia pendidikan tinggi, yang bisa memunculkan fenomena ketidakpastian dan kecemasan karir pada para lulusannya,” jelasnya.
Riset ini juga mengatakan bahwa banyak lulusan dari perguruan tinggi yang mengalami berbagai macam tantangan pasca lulus sebagai freshgraduate, di antaranya adalah ketidakpastian dan kecemasan dalam karir yang akan ditempuhnya.
Namun, permasalahan tersebut disebut Setyabudi, dapat diminimalisir, jika para lulusan dapat menyusun strategi dan tujuan yang jelas untuk mencapai tujuannya. Salah satu bekal yang harus dimiliki adalah etika dan integritas.
“Selain itu, kesuksesan seseorang juga ditentukan oleh etika dan integritas yang dimilikinya. Tingkat penerimaan publik terhadap diri Anda tidak hanya ditentukan oleh kompetensi, tetapi juga dengan etika dan integritas yang dimiliki,” ujarnya.
Karenanya, sehebat apapun mahasiswa bisa mengerjakan seluruh pekerjaan, tetapi jika tidak memiliki etika dan integritas yang baik maka hal tersebut akan menjadi persoalan.
Ia pun berpesan agar 744 wisudawan UMY Periode II TA 2024/2025 untuk menjaga dan terus membangun konektivitas dengan berbagai macam pihak. Sebab, melalui konektivitas, diharapkan dapat meningkatkan juga mobilitas karir seseorang.
Karir Generasi Z
Wakil Rektor UMY Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Al-Islam Kemuhammadiyahan, Muhammad Faris Al-Fadhat, mengatakan laju pertumbuhan ekonomi antar negara–negara di dunia, termasuk Indonesia memiliki arus cepat dan tinggi.
Namun faktanya, pertumbuhan ekonomi juga diiringi kompetisi dan integrasi yang dilakukan masyarakat. Hal tersebut tanpa disadari dapat memberikan dampak yang sangat signifikan bagi keadaan bangsa Indonesia, terutama pada perjalanan karir generasi Z.
“Nilai penting yang perlu dipegang untuk menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi adalah dengan menanamkan goals dalam hidup yang lebih besar. Di mana, tujuan besar ini juga perlu dikemas dan dibentuk secara bertahap. Nilai tersebut menjadi penting untuk diketahui, sebab tujuan ini yang akan menentukan kesuksesan seseorang,” ujar Faris.
Guru Besar bidang Ilmu Ekonomi Politik Internasional ini juga menegaskan bahwa salah satu visi UMY, yakni memberikan kebermanfaatan bagi sesama dan umat. Faris meyakini bahwa hidup seseorang bukan untuk diri sendiri, tetapi untuk orang lain.