Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Melalui pameran mini bertajuk 'Dunia Kereta Api Rayaka', siswa berkebutuhan khusus dari SD Tumbuh Yogyakarta, Rayaka Agashtya Wibowo, mengajak pengunjung masuk ke dunia perkeretaapian, hasil imajinasinya.
Berlangsung di Pintu Timur Stasiun Tugu, sebanyak 20 gambar karya Rayaka akan dipamerkan dari 24 September sampai 3 Oktober nanti. Pameran ini terselenggara atas inisiatif pusat pengembangan diri 'Komunitas Kemuning Kembar' dan PT KAI Daop 6.
Kepala Pusat Pengembangan Diri 'Komunitas Kemuning Kembar', Indria Laksmi Gamayanti mengatakan pameran ini digelar untuk mengembangkan potensi dan memberikan dukungan positif kepada Rayaka maupun anak-anak berkebutuhan khusus lainnya.
"Kami ingin memberikan ruang yang lebih luas agar karya-karya yang dihasilkan Rayaka bisa dinikmati banyak orang. Pameran ini diharapkan dapat menambah kepercayaan diri Rayaka dan memberikan peluang lebih besar bagi anak-anak lainnya untuk menampilkan hasil karya dan bakat mereka," kata Indria dalam rilis Senin (25/9/2023).
Rayaka Agashtya Wibowo, lahir di Jakarta pada 10 Agustus 2007. Saat ini ia bersekolah di Tumbuh High School Yogyakarta. Sejak kecil memiliki ketertarikan kuat pada kereta api, mendorong Rayaka untuk menuangkan imajinasinya dengan menggambar aneka bentuk lokomotif dan gerbong kereta api. Bahkan, ia bercita-cita menjadi seorang masinis.
"Cita-citaku ingin jadi masinis. Kerjanya malam sampai pagi. Menyenangkan," kata Rayaka.
Tak hanya hobi menggambar, Rayaka juga mulai belajar memproduksi aneka merchandise dari karya gambar yang ia buat, menjadi tas, kaos dan topi, yang akan turut dipajang saat pameran berlangsung di Hall Pintu Timur Stasiun Tugu Yogyakarta.
Inklusivitas
Melihat berbagai karya yang dihasilkan Rayaka, dosen Dosen Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta, Lily Elserisa yang menjadi kurator pameran, mengatakan pameran mini 'Dunia Kereta Api Rayaka’ merupakan sebuah cara merayakan sebuah cinta yang besar pada satu perkembangan peradaban manusia dan teknologi, ekspresi bangunan impian seorang manusia.
"Serta penanda bagi perjalanan panjang kekaryaan Rayaka," tulisnya.
Melalui semesta karya Rayaka, lanjut Lily, bagaikan naik kereta api menuju perjalanan yang jauh.
“Kita dibawa dalam perjalanan panjang menuju pembahasan utuh dan penting mengenai inklusivitas,” tulis Lily.
Kepala Daerah Operasi 6 Yogyakarta, Bambang Respationo mengatakan Daerah Operasi 6, yang meliputi Yogyakarta dan Solo, memberikan fasilitas non commercial public space area di kawasan stasiun bagi para seniman, komunitas, dan masyarakat luas untuk terlibat dan mengadakan beragam kegiatan di stasiun.
Dan Pameran Mini 'DuniaKereta Api Rayaka' adalah salah satu contohnya. Pameran Mini "Dunia Kereta Api Rayaka" digelar bertepatan dengan peringatan HUT PT KAI yang ke-78. Acara pembukaan juga dimeriahkan dengan sarasehan bersama, dan diikuti sekitar 60 peserta, mengangkat tema 'Memberdayakan, Melalui Mengembangkan Potensi Anak'.
Turut hadir, para peserta cilik usia 7 hingga 12 tahun, dalam acara Menggambar Bersama dalam rangka HUT PT KAI. Para peserta berasal dari anak-anak Down Syndrome Indonesia Yogyakarta, SLBN 2 Yogyakarta, SD Tumbuh Yogyakarta, dan anak-anak dari Pusat Pengembangan Diri ‘Komunitas Kemuning Kembar'.