logo

Sekolah Kita

Muhammadiyah Tegaskan Pentingnya Peran Guru Dalam Hadapi Pandemi

Muhammadiyah Tegaskan Pentingnya Peran Guru Dalam Hadapi Pandemi
Ilustrasi kegiatan belajar mengajar selama pandemi Covid-19. (Setyono)
Setyono, Sekolah Kita26 November, 2021 13:23 WIB

Eduwara.com, JOGJA—Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah menyebut guru sebagai 'Pahlawan Pandemi', karena keberadaan dan perannya begitu penting dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Guru punya peran sentral dalam mewujudkan satuan pendidikan yang aman dari penyebaran Covid-19," jelas Wakil Ketua MCCC PP Muhammadiyah Arif Jamali Muis, Jumat (26/11/2021).

Keberadaan gerak seluruh guru oleh MCCC dinilai mampu menanamkan nilai-nilai kebaikan serta optimisme dalam menghadapi wabah Covid-19.

Tentu ini berdampak akan semakin banyak masyarakat terutama peserta didik dan anak-anak memiliki karakter disiplin dan taat pada prokes dan punya kebiasaan hidup baru.

"Selama pandemi dan pembelajaran sistem daring, ada kekhawatiran anak-anak mengalami learning loss atau pembelajaran yang hilang. Yaitu ketika kemampuan akademik anak-anak hilang," lanjut Arif.

Jika learning loss mengacu pada aspek kemampuan akademis atau kognitif, maka karakter lebih kepada nilai-nilai dan perilaku. Sehingga, penanaman akan karakter pun tidak bisa diabaikan.

Dua hal tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam membangun dunia pendidikan Indonesia di era pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama(SKB) menetapkan dimulainya pembelajaran tatap muka terbatas (PTPM) dengan menetapkan protokol kesehatan harus dibarengi semangat perlawanan terhadap Covid-19.

Guru punya peran sentral dalam melaksanakan pendidikan dan menjaga para peserta didik. "Sekolah harus kita jadikan pusat perlawanan covid-19 dalam kerangka anak-anak dan seluruh warga sekolah untuk taat pada prokes," imbuh Arif.

Blended Learning

MCCC meminta para guru untuk menjadi pahlawan di masa pandemi dengan mendidik jutaan anak Indonesia agar taat prokes, sehingga masyarakat terhindar dari gelombang pandemi ketiga sebagaimana dikhawatirkan jelang libur pergantian natal dan tahun baru.

"Ini yang diperjuangkan guru, untuk mengembalikan atau mempertahankan pembelajaran yang baik maupun menanamkan aspek kognitif dan karakter agar tetap ada pada diri anak-anak," ujar.

Tantangan menjadi pendidik di era pandemi disadari pendidik di SD Unggulan Aisyiyah Bantul Ririn Ismawati.

"Merebaknya pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi pendidik dalam menerapkan strategi pembelajaran yang komunikatif, kolaboratif, kreatif, dan kritis," ungkap Ririn.

Ririn berharap, pola pembelajaran baru yang menggunakan metode blended learning yakni memadukan pembelajaran berbasis daring dan luring akan menambah animo peserta didik untuk belajar dengan antusias dan menyenangkan.

Mengutip data Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), jumlah guru meninggal karena Covid-19 adalah 1.244 jiwa per 1 September 2021. 

Jumlah tersebut cukup tinggi, sehingga MCCV mengajak masyarakat khususnya para guru untuk tidak lelah menanamkan nilai-nilai dan karakter kebaikan dalam disiplin prokes.

Read Next