logo

Kampus

PANSER Game Ajak Anak Kenali Serangga dan Hama

PANSER Game Ajak Anak Kenali Serangga dan Hama
Siswa SD Muhammadiyah Tamantirto belajar mengenal jenis dan peran serangga melalui Permainan Serangga (ANSER). Media pembelajaran berbentuk board game edukatif ini merupakan hasil inovasi dosen Agroteknologi Fakultas Pertanian UMY Ihsan Nurkomar. (EDUWARA/Dok. UMY)
Setyono, Kampus23 Juli, 2025 02:51 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Menurunnya minat generasi muda pada dunia pertanian menjadikan tantangan di bidang ini semakin kompleks. Salah satu isu penting di dunia pertanian yang coba diangkat adalah keberadaan serangga yang ternyata memiliki peran besar dalam pengendalian hama.

Kompleksitas itulah yang mendorong Dosen Agroteknologi Fakultas Pertanian (FP) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ihsan Nurkomar, menciptakan inovasi media pembelajaran berbentuk board game edukatif bertajuk Permainan Serangga (PANSER).

“Populasi serangga memiliki peran penting dalam keseimbangan ekosistem. Serangga tidak hanya berfungsi sebagai penyerbuk alami, tetapi juga sebagai musuh alami bagi hama,” papar Ihsan Nurkomar, Selasa (22/7/2025).

Penurunan drastis populasi serangga, yang diduga dipicu oleh perubahan iklim, penggunaan pestisida berlebihan, serta paparan gelombang elektromagnetik, menjadi ancaman serius terhadap keberlanjutan sistem pertanian global. Di sisi lain, rendahnya motivasi siswa untuk mempelajari ilmu pertanian dan lingkungan turut memperburuk situasi.

Kondisi ini, menurut Ihsan, mendorong perlunya pendekatan edukatif yang lebih menarik. Tidak hanya memperkenalkan dunia pertanian secara teoritis, tetapi juga menanamkan kesadaran ekologis sejak dini melalui metode pembelajaran yang inovatif, interaktif, dan relevan dengan karakter generasi muda masa kini. 

PANSER dirancang untuk mengajarkan konsep pengelolaan hama dan peran serangga secara menyenangkan dan interaktif, sebagai upaya untuk memperkenalkan kembali nilai penting pertanian dan ekologi kepada generasi muda.

“Board game ini tidak hanya mengenalkan berbagai jenis hama, tetapi juga menekankan pentingnya menjaga populasi serangga yang menguntungkan, seperti lebah, parasit, dan predator,” jelas Ihsan.

Mekanisme Permainan

Berbeda dengan metode pembelajaran konvensional yang sering dianggap membosankan, PANSER hadir dengan pendekatan berbasis permainan yang mengajak pemain untuk memahami berbagai jenis hama, mengenali habitatnya, serta mempelajari cara pengendaliannya menggunakan pendekatan yang ramah lingkungan.

Dengan mekanisme permainan yang menyerupai monopoli, pemain akan dihadapkan pada tantangan berbasis pengetahuan seputar hama dan serangga. Tantangan ini dikemas dalam bentuk kuis dan kartu yang tidak hanya menguji pemahaman, tetapi juga mengajak pemain untuk mengelompokkan habitat hama dan menentukan cara penanggulangannya secara ekologis.

“Inovasi board game PANSER ini telah diuji coba di salah satu mitra pengabdian, yaitu SD Muhammadiyah Tamantirto, dengan membagikan lima set permainan kepada siswa sebagai media pembelajaran tambahan. Respons yang diterima dari siswa maupun guru sangat positif, dan anak-anak terlihat antusias mengikuti jalannya permainan,” imbuhnya.

Hasil survei setelah permainan menunjukkan bahwa siswa tidak hanya memperoleh informasi baru tentang jenis dan peran serangga, tetapi juga mulai memahami bahwa pengendalian hama tidak harus selalu menggunakan pestisida. Mereka diperkenalkan pada konsep musuh alami, konservasi lingkungan, dan strategi ramah ekosistem lainnya yang lebih berkelanjutan.

Read Next