logo

Sekolah Kita

Para Guru Antusias Sambut Kurikulum Merdeka

Para Guru Antusias Sambut Kurikulum Merdeka
Joko Prasetyo, guru SMP Negeri 2 Temanggung Jawa Tengah, saat berdialog bersama Mendikbudristek Nadiem Makarim melalui diskusi daring peluncuran Merdeka Belajar, Jumat (11/2/2022) (EDUWARA/Bhakti)
Bhakti Hariani, Sekolah Kita11 Februari, 2022 21:20 WIB

Eduwara.com, JAKARTA – Para guru menyambut antusias keberadaan Kurikulum Merdeka yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi (Kemendikbudristek). Mereka optimis kurikulum baru ini dapat mendukung kualitas pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik.

Guru SMP Negeri 2 Temanggung Jawa Tengah Joko Prasetyo menuturkan, dahulu saat mengajar guru terbelenggu dengan kriteria kelulusan minimal (KKM), sedangkan di Kurikulum Merdeka, dirinya merasa guru sangat menghargai proses dan pencapaian siswa dalam belajar.

“Guru lebih fleksibel untuk berkreasi dalam mengajar semaksimal mungkin,” tuturnya bersemangat saat bisa berdialog bersama Mendikbudristek Nadiem Makarim melalui diskusi daring peluncuran Merdeka Belajar, Jumat (11/2/2022).  

Senada dengan Joko, Stevani Anggia Putri, guru kelas di SD Negeri 005 Sekupang Kota Batam menyampaikan perubahan yang sangat terasa di sekolahnya. Melalui Kurikulum Merdeka, dirinya lebih berkesempatan mengetahui minat, bakat, kebutuhan, dan kemampuan siswa.

Stevani Anggia Putri, guru kelas di SD Negeri 005 Sekupang, Kota Batam saat berdialog bersama Mendikbudristek Nadiem Makarim melalui diskusi daring peluncuran Merdeka Belajar, Jumat (11/2/2022). (EDUWARA/Bhakti)

“Asesmen pembelajaran cukup efektif untuk membantu saya memetakan kebutuhan siswa. Saya sebagai guru dapat menyusun metode serta strategi pembelajaran yang sesuai minat dan profil siswa. Ditambah dengan pembelajaran kolaboratif berbentuk projek yang bertujuan untuk mengembangkan Profil Pelajar Pancasila melalui pengalaman belajar,” urai Anggi ketika berbincang dengan Mendikbudristek seputar pengalamannya mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar. 

Anggi juga berpesan kepada rekan sejawatnya, bahwa guru ibarat petani dan siswa ibarat benihnya. “Maka dengan kemampuan kita merawat benih dengan baik, benih yang kita tanam akan tumbuh berkualitas. Semoga dengan penerapan Kurikulum Merdeka kita bisa memberikan fasilitas dan pengajaran yang sesuai kebutuhan siswa untuk mencetak Pelajar Pancasila yang mampu bersaing di masa depan,” ujar Anggi. 

Beri Dampak Positif

Sementara itu, Kepala SLBN Batu Merah Ambon, Maluku Padil Sarip Mako menuturkan, terdapat dampak positif dari penerapan Kurikulum Merdeka di sekolahnya. Dengan menerapkan kurikulum prototipe, sekolah penggerak, sekolahnya dapat mengembangkan karakter Profil Pelajar Pancasila sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

“Dengan menggunakan pembelajaran berbasis projek, memberikan kesempatan kepada siswa lebih percaya diri untuk belajar melalui pengamatan bagaimana bekerja sama, bagaimana toleransi antar sesama dalam mewujudkan profil Pelajar Pancasila,” tutur dia.

Kepala SMK Swasta Taman Siswa Medan Sumatera Utara Armayanti mengungkapkan, Kurikulum Merdeka juga mendukung peningkatan kualitas pelayanan pembelajaran dan kualitas lulusan. 

“Penerapan Kurikulum Prototipe/Kurikulum Merdeka ini memberikan ruang bebas berkreasi bagi guru dan siswa untuk meningkatkan kualitas kompetensinya melalui gerakan Merdeka Belajar,” tutur Armayanti. 

Read Next