logo

Kampus

Raih Akreditasi A, Pinjam Buku di Perpustakaan UNY Hanya Discan

Raih Akreditasi A, Pinjam Buku di Perpustakaan UNY Hanya Discan
Suasana perpustakaan UNY yang dinyatakan terakreditasi A dari Perpustakaan Nasional dan berlaku hingga 9 Desember 2026. Kepala perpustakaan Sulis Triyono menyatakan raihan angka ini tertinggi dibandingkan perpustakaan perguruan tinggi lain. (EDUWARA/Humas UNY)
Setyono, Kampus07 April, 2022 03:43 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Berhasil mengembangkan sistem peminjaman dengan scan, perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dinyatakan terakreditasi A dari Perpustakaan Nasional, yang berlaku hingga 9 Desember 2026. Angka yang diraih merupakan nilai tertinggi dibandingkan perpustakaan perguruan tinggi lainnya. 

"Ini prestasi yang luar biasa karena sejak berdiri 1964 belum pernah terakreditasi hingga tahun 2020. Kami dinyatakan lulus dengan nilai 96,50 berdasarkan rapat antara reviewer dengan pejabat terkait," kata Kepala UPT Perpustakaan UNY Sulis Triyono, Rabu (6/4/2022). 

Sulis bercerita, sebelum menempuh proses akreditasi pihaknya terlebih dahulu memetakan potensi yang dimiliki perpustakaan UNY melalui analisis SWOT. Selain itu, mereka juga harus memenuhi enam borang kategori penilaian yang ditetapkan perpustakaan nasional. 

"Kriteria tersebut adalah koleksi, layanan, pengembangan sumber daya manusia, sarana prasarana, keuangan dan manajerial. Semua kriteria itu mendapatkan nilai A," ungkapnya. 

Perpustakaan UNY saat ini memiliki koleksi 230.000 judul buku maupun jurnal yang dihasilkan UNY. Rerata kunjungan perpustakaan sebanyak 2.000 orang per hari, namun pada masa ujian meningkat menjadi 6.000 orang per hari.

Sulis menyatakan seluruh buku dan jurnal sudah diberi barcode, bahkan diberi Radio Frequency Identification (RFID) sejak 2019. RFID ini merupakan sistem pengkodean baru karena peminjaman buku yang dilakukan mahasiswa tidak perlu ditulis melainkan cukup diletakkan di atas mesin RFID.

"Data buku dan identitas mahasiswa akan muncul saat dilakukan scan. Kami masih membutuhkan sebuah alat yaitu drop books yang sangat membantu kegiatan layanan perpustakaan," jelasnya.

Kiat-kiat

Sulis lantas membagikan kiat-kiat perpustakaan yang dipimpinnya meraih prestasi gemilang, di antaranya mengumpulkan semua data yang dimiliki. Apabila kurang dilengkapi apabila masih buruk diperbaiki. 

"Ini membutuhkan waktu lama, kami butuh waktu tujuh bulan mencari kekurangan. Contohnya pencatatan koleksi yang awal mulanya manual lalu disistemkan," kata Sulis. 

Sistem ini memudahkan mahasiswa dalam pengurusan hal yang terkait perpustakaan seperti surat bebas perpustakaan, di mana pada mulanya mahasiswa harus datang ke kampus namun sekarang cukup dari rumah. 

Kiat lainnya adalah pemantauan akreditasi yang dikirimkan ke Perpustakaan Nasional yang selalu di-cek lewat email, telepon bahkan bila perlu mendatangi Jakarta. 

"Peran perpustakaan sangat vital dalam membersamai mahasiswa dan dosen dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Seperti kebutuhan akan buku maupun jurnal yang sesuai dalam penyelesaian tugas akhir atau penulisan jurnal ilmiah," paparnya. 

Saat ini, pihaknya telah berlangganan Scopus yang diikuti oleh 5.500 publisher, dengan lebih dari 25.000 judul jurnal, dengan jutaan artikel yang bisa diunduh secara gratis. Ke depan, perpustakaan dapat berlangganan database E-books dan E-journal karena kebutuhan dosen dan mahasiswa meningkat, terutama di masa pandemi. 

Read Next