logo

Kampus

Sekolah Energi UGM, Gunakan Bahasa Jawa untuk Kenalkan Energi Terbarukan

Sekolah Energi UGM, Gunakan Bahasa Jawa untuk Kenalkan Energi Terbarukan
Dewan Energi Mahasiswa (DEM) UGM berinisiatif mengajak anak-anak Dusun Tanaman, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta mengenal pentingnya energi terbarukan. (EDUWARA/Dok. UGM)
Setyono, Kampus11 Desember, 2023 19:55 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Tiga belas mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berhasil memperkenalkan pentingnya energi dan konsep energi terbarukan kepada anak-anak melalui Program Sekolah Energi. Upaya tersebut dilakukan dengan menggunakan bahasa Jawa.

Tergabung dalam Dewan Energi Mahasiswa (DEM) UGM, ke-13 mahasiswa ini berinisiatif untuk mengajak anak-anak Dusun Tanaman, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta mengenal pentingnya energi terbarukan.

Mewakili ke-12 rekannya, Sophie mengatakan program Sekolah Energi merupakan hasil kolabora dengan Sanggar Kebudayaan Memetri Wiji Dusun Tanaman.

“Awalnya, program ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman pada anak-anak tentang keanekaragaman hayati, sumber energi, dan mengenalkan konsep energi terbarukan,” kata Sophie, dilansir Senin (11/12/2023).

Melalui berbagai metode pembelajaran yang menyenangkan, anak-anak diajak mengeksplorasi berbagai potensi sumber energi di desa mereka.

Tim DEM UGM juga ikut belajar mendalami kebudayaan Jawa, seperti tembang Jawa, belajar aksara Jawa, unggah-ungguh, dan lain-lain, sehingga dihasilkan proses pembelajaran menggunakan bahasa Jawa sebagai metode penyampaian utama. 

Materi-materi tersebut didukung oleh Sanggar Kebudayaan Memetri Wiji yang konsisten melestarikan budaya Jawa di tengah gempuran digitalisasi dan modernisasi masyarakat.

Periode pembelajaran Sekolah Energi terbagi dalam tiga hari sepanjang Oktober-November 2023. Pertemuan pertama kali dilaksanakan pada 29 Oktober 2023 dengan kegiatan nembang atau menyanyikan lagu khas Jawa bersama anak-anak. 

Dipimpin oleh Nur, selaku pengelola Sanggar Budaya Memetri Wiji, tembang Jawa dilantunkan dengan lugas dan lembut sebagaimana ciri khas tembang-tembang Jawa. 

Selanjutnya, materi dilanjutkan dengan pemaparan mengenai pemanfaatan kotoran ternak menjadi pupuk, sebagai energi biogas. Sembari mengelilingi desa dan sawah, anak-anak diajak melihat langsung manfaat pupuk kotoran ternak di lahan pertanian.

Keseruan pertemuan pertama terus berlanjut hingga pertemuan kedua dan ketiga, yakni pada 5 November 2023 dan ditutup pada 12 November. Materi yang disampaikan juga bermacam-macam, mulai dari pemahaman tentang kincir angin sebagai salah satu potensi energi alternatif, hingga pengenalan tentang pengelolaan sampah. 

Read Next