logo

Sekolah Kita

SMKN I Pundong Pasang Pendeteksi Banjir di Pinggir Sungai Oya

SMKN I Pundong Pasang Pendeteksi Banjir di Pinggir Sungai Oya
Dua siswa kelas XI Jurusan Teknik Elektronika SMKN I Pundong, tengah memasang karyanya berupa EWS banjir di pinggiran Sungai Oya Dusun Pengkol, Desa Sriharjo, Pundong, Rabu (1/11/2023). (EDUWARA/K. Setyono)
Setyono, Sekolah Kita01 November, 2023 21:05 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Karya dua siswa kelas XI Jurusan Teknik Elektronika SMKN I Pundong, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupa sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) banjir dipasang di pinggiran Sungai Oya, tepatnya di Dusun Pengkol, Desa Sriharjo, Pundong, pada Rabu (1/11/2023).

Sebelumnya, SMKN I Pundong juga telah menghibahkan EWS banjir serupa di Dusun Kedungjati, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri dan EWS tanah longsor di Dusun Blali, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong.

Dua siswa yang berkarya ini adalah Ikhwan Sidik dan Evan Setiaga Pratama, yang selama sebulan lebih berkreasi di bawah bimbingan Sumarwan sebagai guru pembimbing.

EWS banjir karya siswa SMKN I Pundong ini terdiri dari rangkaian pipa paralon berlubang yang di dalamnya sudah terdapat sensor elektroda. Sensor ini akan berbunyi jika ada air masuk ke dalam paralon.

“Ada dua mode peringatan yang kita setel di sensornya. Pertama, bunyi alarm lambat yang menandakan peringatan pertama, dan kemudian bunyi keras yang terus menerus sebagai tanda peringatan terakhir banjir yang berbahaya bagi warga,” jelas Ikhwan.

Menggunakan sumber tenaga dari baterai, EWS banjir ini dipasang di samping agar suara alarm bisa dipancarkan ulang lewat pemancar di masjid. 

Perakitan

Secara keseluruhan perakitan EWS ini membutuhkan waktu hampir seminggu lebih karena pengumpulan bahan membutuhkan waktu lama. 

Berawal dari desain model melalui printer circuit board, pelarutan dan pengeboran. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan rangkaian dan penyolderan komponen. Dilanjut merangkai instalasi pada boks modul dan penyempurnaan, dan di hari hari berikutnya dilakukan pengujian sebelum pemasangan.

Kepala SMKN 1 Pundong, Sutopo mendasari hibah karya siswanya ke pihak pedusunan Pengkol karena daerah ini rawan banjir dan pada 2017 silam pernah diterjang banjir besar.

“Semoga alat ini berfungsi dengan memperingatkan dini agar lebih siap ketika turun hujan lebat berpotensi banjir. Setelah pemasangan, setiap tahun kami akan terus melakukan perawatan,” jelasnya.

Terkait dengan harga pembuatan EWS banjir yang dipasang, Sutopo mengatakan dibutuhkan biaya senilai Rp 15-20 juta dan keseluruhan biaya pembuatan ditanggung sekolah.

Kepala Dusun Pengkol, Ari Usman mengaku senang dan bangga mendapatkan hibah EWS banjir karya siswa SMKN I Pundong. Menurutnya, alat ini akan sangat bermanfaat, terutama jika sewaktu-waktu terjadi banjir dan warga bisa segera mengungsi jika diperlukan. 

Read Next