logo

Kampus

Songsong Generasi Emas 2045, PT harus Adaptif dan Atraktif

Songsong Generasi Emas 2045, PT harus Adaptif dan Atraktif
Rektor UMM, Fauzan, pada talkshow Markplus Institute Goes to Campus secara daring melalui Zoom dan YouTube pada Sabtu (14/5/2022). (EDUWARA/Istimewa)
Fathul Muin, Kampus18 Mei, 2022 20:58 WIB

Eduwara.com, MALANG — Untuk menyongsong generasi emas tahun 2045, perguruan tinggi (PT) di Indonesia harus adaptif dan atraktif dalam proses pembelajaran serta memberikan jaminan kelulusan dan pekerjaan pada mahasiswa.

Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Fauzan, menegaskan hal tersebut terkait tantangan PT menghadapi generasi emas 2045, Rabu (18/5/2022).

UMM, dia meyakinkan, sudah membuat inovasi konkret yang disebut dengan Centre of Excellence (CoE) di setiap program studi (Prodi) milik Kampus Putih. Pihaknya juga telah membentuk Kelas Unggulan yang memiliki potensi tinggi di berbagai pekerjaan.

"Pada kelas tersebut pula, kami telah bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) agar mahasiswa lebih memahami cara kerja profesional. Kami membentuk dua kelas yaitu Kelas Kewirausahaan dan Kelas Profesional yang nantinya akan direkrut langsung oleh perusahaan," jelas Rektor asal Kediri tersebut.

Saat menjadi salah satu narasumber di talkshow Markplus Institute Goes to Campus secara daring melalui Zoom dan YouTube pada Sabtu (14/5/2022), Fauzan memberikan pernyataan senada. 

Selain memberikan jaminan pekerjaan pada mahasiswa, kata Fauzan, CoE juga berguna untuk menyediakan sumber daya manusia (SDM) unggul yang bisa langsung bekerja secara profesional di perusahaan. Program UMM tersebut tidak hanya ditujukan kepada mahasiswa satu prodi atau UMM saja, tapi juga untuk mahasiswa prodi lain bahkan kampus lain.

"Kami menampung minat semua mahasiswa di bidang-bidang CoE yang telah kami kembangkan. Melalui CoE ini saya ingin memproyeksikan UMM tak hanya sebagai penggerak perubahan tetapi juga sebagai pemimpin suatu perubahan, utamanya dalam dunia pendidikan di Indonesia," katanya.

Fauzan mengungkapkan bahwa pengerjaan tugas akhir di UMM telah dibuat dalam berbagai skema. Dengan banyak pilihan skema tersebut, mahasiswa dapat mengerjakan tugas akhir sesuai minat dan bakatnya masing-masing.

"Selain itu, kami juga memperbolehkan mahasiswa untuk mengerjakan tugas akhirnya sejak dini yaitu pada semester dua maupun empat," ucapnya.

Founder and Chairman MarkPlus.Inc, Hermawan Kartajaya, dalam kesempatan tersebut mengemukakan PT di Indonesia harus melakukan inovasi terkini. Utamanya dalam rangka menyambut dan mengejar tahun 2030 sebagai jembatan untuk menuju tahun 2045.

Menurut dia, jika Indonesia gagal pada tahun 2030, maka akan sulit untuk membangun SDM unggul pada 2045. "Pada masa pandemi seperti ini, jika kita tidak memanfaatkannya dengan baik maka kita akan mati," ucapnya.

Untuk menghadapinya, kata Hermawan, perguruan tinggi harus memiliki delapan elemen utama yaitu kreativitas, inovasi, kewirausahaan, kepemimpinan, produktivitas, profesionalisme, dan manajemen. 

“Hal yang terpenting adalah kita harus adaptif dan atraktif untuk dapat membentuk gen Z sebagai SDM yang unggul," ucap Hermawan mengakhiri. 

Read Next