logo

Sekolah Kita

Tahun ini, Delapan Sekolah di Kota Yogyakarta Berstatus SPAB

Tahun ini, Delapan Sekolah di Kota Yogyakarta Berstatus SPAB
Pelatihan tentang teori dan praktik penanganan bencana yang dilakukan BPBD Kota Yogyakarta di sebuah sekolah dasar. Pada tahun 2024, BPBD Kota Yogyakarta telah mengusulkan empat SD dan empat SMP berstatus Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). (EDUWARA/Dok. BPBD Kota Yogyakarta)
Setyono, Sekolah Kita19 Februari, 2024 18:52 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta pada tahun ini mengusulkan empat sekolah dasar (SD) dan empat sekolah menengah pertama (SMP) berstatus Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Usulan jumlah ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Data Informasi Komunikasi Kebencanaan BPBD Kota Yogyakarta, Aki Lukman Nor Hakim, menyampaikan tujuan pembentukan SPAB untuk membangun kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana serta budaya siaga, aman dan pengurangan risiko bencana di lingkungan sekolah.

“Tahun ini, pembentukan SPAB tetap delapan. Jumlah itu sama dengan pembentukan SPAB mulai tahun 2022 dan 2023, setiap tahun ada delapan sekolah,” jelas Aki Lukman Nor Hakim dilansir Senin (19/2/2024).

Sebagai pihak yang berwenang mengusulkan, BPBD Kota Yogyakarta berencana akan memberikan pelatihan mengenai teori dan praktik penanganan bencana langsung di lapangan pada Juli 2024.

Lukman menjelaskan komponen dalam pembentukan SPAB antara lain terkait manajemen dasar dalam menghadapi bencana, mitigasi bencana dan jalur evakuasi. Dalam forum sosialisasi awal yang mengundang sekolah, BPBD Kota Yogyakarta menyampaikan terkait teknis dan pelaksanaan SPAB serta menggali informasi awal dari sekolah terkait potensi kerawanan serta potensi mitigasi.

“Sebelum SPAB dimulai, BPBD akan melaksanakan kunjungan lapangan untuk memetakan kondisi situasi sekolah,” tambahnya.

Kunjungan itu termasuk juga untuk membangun ketahanan menghadapi bencana oleh warga sekolah secara terencana, terpadu dan terkoordinasi dengan pemanfaatan sumber daya untuk memberikan perlindungan dari ancaman dan dampak bencana.

Sekolah Sasaran

BPBD Kota Yogyakarta, menurut Lukman, juga sudah mengirimkan surat terkait perihal permohonan usulan sekolah sasaran program SPAB pada tahun 2024 kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta.

“Kami masih selesaikan Kampung Tangguh Bencana. Sementara sekolah yang belum SPAB, kami akan beri jalur evakuasi dulu. Sekolah yang kami usulkan nanti, SD dan SMP, akan mendapatkan sosialisasi awal terkait pembentukan SPAB,” ujarnya.

Sejak dibentuk mulai 2022 sampai kini sudah ada 16 SPAB di tingkat SD dan SMP di Kota Yogyakarta. Sekolah yang sudah dibentuk menjadi SPAB, antara lain SDN Suryodiningratan, SDN Tukangan, SDN Ngabean, SMPN 16 Yogyakarta, SMPN 8 Yogyakarta dan SMPN 9 Yogyakarta.

Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikpora Kota Yogyakarta, Hasyim, menyampaikan ada delapan sekolah yang diusulkan dalam program sasaran SPAB tahun 2024.

Delapan sekolah calon SPAB itu, yakni  SMPN 1 Yogyakarta,  SMPN 5 Yogyakarta, SMPN 7 Yogyakarta, SMPN 15 Yogyakarta, SDN Bhayangkara, SDN Bangunrejo 2, SDN Kotagede 1 dan SDN Kintelan 2. Sekolah-sekolah itu dipilih sebagai calon SPAB, salah satunya karena pertimbangan kesiapan dari sekolah.

“Di samping kesiapan sekolah, kondisi sekolah itu cukup luas dan siswanya relatif banyak. Misalnya di SMP 15, kelasnya sampai J dan bangunan berlantai dua. Jadi harus dikondisikan supaya warga sekolah memiliki kesiapan bila sewaktu-waktu terjadi bencana sehingga tidak ada korban,” terangnya.

Disdikpora Kota Yogyakarta berkomitmen ke depan secara berkesinambungan dan bergiliran semua sekolah akan berstatus SPAB.

Read Next