logo

Kampus

Tanpa KKN dan Skrispsi, Mahasiswa UNY ini Jadi Lulusan Tercepat dan Raih Predikat Cumlaude.

Tanpa KKN dan Skrispsi, Mahasiswa UNY ini Jadi Lulusan Tercepat dan Raih Predikat Cumlaude.
Mahasiswi Prodi PLP FIPP UNY, Dewi Meliyan Ningrum, bersama kedua orangtuanya, seusai mengikuti Upacara Wisuda UNY Periode III Tahun Akademik 2023/2024, di GOR UNY, Sabtu (24/2/2024). Dewi berhasil menjadi lulusan tercepat dengan waktu studi 3 tahun 3 bulan, berpredikat Cumlaude, dengan IPK 3,85. Ia juga lulus tanpa harus melaksanakan program KKN dan menulis skripsi. (EDUWARA/Dok. UNY)
Setyono, Kampus25 Februari, 2024 21:24 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Dewi Meliyan Ningrum, berhasil menjadi lulusan tercepat tanpa harus melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan menulis skripsi.

Dewi, alumni SMKN 2 Depok Sleman atau STM Pembangunan Yogyakarta Jurusan Kimia Industri, berhasil menyelesaikan pendidikan S1 dalam waktu tiga tahun tiga bulan. Ia mengikuti upacara wisuda UNY Periode III Tahun Akademik 2023/2024 di GOR UNY, Sabtu (24/2/2024). 

Sebelum memutuskan masuk UNY, Dewi pernah magang di Badan Tenaga Nuklir Nasional dan mendapati fakta bahwa pekerjaan di bidang kimia bukanlah tanpa risiko. Di tengah kegiatan mengajar di Taman Pendidikan Al-Quran, Dewi mulai memahami kegiatan mengajar ternyata lebih disukainya daripada berlama-lama di laboratorium kimia.

“Melihat anak-anak memahami ilmu yang saya sampaikan ternyata jauh lebih membahagiakan daripada bereksperimen di laboratorium," katanya.

Memilih Prodi PLB, Dewi mengaku tidak hanya bisa mengajar di semua jenjang sekolah, namun ia juga bisa mengajar berbagai anak dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Selama masa kuliah, Dewi mengikuti berbagai kompetisi seperti, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) 2021, tapi belum lolos. 

Tak Putus Asa

Kegagalan ini tidak membuatnya berputus asa. Ia mencoba kembali di perlombaan yang memiliki tingkat kesulitan di bawahnya, seperti penulisan esai dan karya tulis ilmiah yang dilaksanakan di sejumlah universitas. 

Dewi tidak mengikuti program KKN karena berhasil membawa nama baik UNY hingga final dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

"Saya menjadi salah satu wakil UNY, sebagai finalis, namun masih belum berhasil membawa pulang medali. Meski begitu, capaian ini tetaplah diakui oleh universitas yang mengekuivalensikan dengan KKN," terangnya.

Usai PIMNAS, Dewi berhasil meraih medali emas di ajang Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) Divisi Microteaching Digital bersama rekan-rekan tim dari Prodi PLB FIPP UNY.

Kemenangan ini kemudian ditebus dengan mengajukan ekuivalensi tugas akhir skripsi dan akhirnya, Dewi bisa lulus dengan waktu studi 3 tahun 3 bulan, berpredikat Cumlaude, tanpa harus mengerjakan skripsi, dengan IPK 3,85.

Dewi aktif dalam organisasi Rumah Disabilitas dan Wonosobo Islamic Expedition. Dewi juga menjadi pemegang hak cipta sejumlah buku, di antaranya Media Braille Bricks, Modul Ajar My Journey, Video Pembelajaran My Journey dan Aplikasi Qirat (Al-Quran Isyarat).

Read Next