Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Dari total 4.300 mahasiswa baru yang diterima pada tahun ini, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mencatat terdapat 60 mahasiswa non-muslim dan 42 mahasiswa internasional. Keberagaman ini mencerminkan semangat inklusivitas UMY sebagai kampus Islam yang terbuka untuk semua kalangan.
Sebagai mahasiswa baru, para mahasiswa non-muslim pada Selasa (23/9/2025), wajib mengikuti kegiatan Orientasi Studi Dasar Islam (OSDI) 2025.
Rektor UMY, Achmad Nurmandi, menegaskan OSDI bukan hanya wadah untuk mempelajari nilai-nilai keislaman, tetapi juga sarana menanamkan sikap keterbukaan, kemanusiaan, dan penghargaan terhadap keberagaman.
“Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin, membawa rahmat bagi seluruh semesta. Nilai yang kita tanamkan di sini adalah memberi manfaat bagi diri sendiri, keluarga, orang lain, bangsa, dan negara,” kata Achmad Nurmandi dilansir Rabu (24/9/2025).
Nurmandi menekankan, UMY adalah rumah bersama, yang terbuka untuk siapapun tanpa memandang agama maupun bangsa. Ia bahkan menyinggung latar belakang keluarganya yang berasal dari tradisi berbeda.
Dengan mengangkat tema literasi Islam, OSDI 2025 diharapkan menjadi titik awal bagi mahasiswa baru untuk membangun tradisi intelektual yang kuat sekaligus menjunjung tinggi nilai inklusivitas.
“UMY adalah rumah bagi siapa pun, dari berbagai agama dan bangsa. Mari bersama-sama membangun tujuan kemanusiaan dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” paparnya.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan UMY, Zuly Qodir, menegaskan fakta tentang keberadaan mahasiswa non-muslim ini menjadi bukti keterbukaan UMY sebagai Kampus Islam yang ramah bagi semua kalangan, tanpa memandang latar belakang agama maupun etnis.
“Artinya, kampus ini memang terbuka untuk siapapun, dari agama dan etnis apa pun. Bahkan, kami berharap jumlah mahasiswa Kristen, Hindu, Buddha, dan Katolik bisa terus bertambah sehingga UMY benar-benar menjadi kampus yang multikultural dan multireligius,” ujarnya.
Multikultur
Zuly menambahkan, meski UMY tidak menyediakan rumah ibadah khusus seperti gereja, pura, atau vihara, kampus tetap memberikan ruang dan jaminan kebebasan beribadah bagi mahasiswa sesuai keyakinannya.
Terkait mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) yang wajib diikuti seluruh mahasiswa, Zuly menekankan bahwa bagi mahasiswa non-muslim, AIK hanya bersifat pengetahuan, bukan praktik.
“Mereka tidak diwajibkan shalat, puasa, atau membaca Al-Qur’an. Mereka hanya belajar tentang Islam sebagai wawasan. Sedangkan untuk penilaian praktik keagamaan, akan dilakukan oleh pihak kampus sesuai agama mereka masing-masing,” tuturnya.
Zuly menilai, hadirnya mahasiswa non-Islam di UMY sekaligus menjadi peluang bagi mahasiswa muslim untuk belajar hidup berdampingan secara harmonis. Ia berharap semua mahasiswa non-muslim enjoy, betah, dan bisa menyelesaikan studi tepat waktu.
Sedangkan bagi mahasiswa asing penerima beasiswa, Zuly berharap mereka dapat merasakan langsung kehidupan kampus Muhammadiyah yang ramah, terbuka, dan multikultur.
Pada Rabu (24/9/2025), Universitas Gadjah Mada (UGM) juga mengajak 5.763 mahasiswa baru program Pascasarjana jenjang Magister dan Doktor mengikuti Kuliah Umum PIONIR Pascasarjana bertajuk ‘Integritas Akademik dan Tanggungjawab Moral, Kontribusi Mahasiswa Pascasarjana untuk Indonesia’, di Grha Sabha Pramana UGM.
Rektor UGM, Ova Emilia, mengatakan kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi merupakan hal yang sangat memungkinkan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi di tengah era pasar kerja yang kompetitif.
“Mahasiswa perlu menggali banyak kompetensi-kompetensi yang diperlukan di masa depan,” ungkapnya.
Ova Emilia menambahkan, kampus bukan hanya untuk mengembangkan kapasitas pengetahuan akan tetapi juga menciptakan lulusan yang berkarakter mampu berpikir kritis dan juga berintegritas.
UGM, disebut Ova, berkomitmen untuk menanamkan tiga pilar atau karakter kepada seluruh mahasiswa. Tiga karakter ini adalah pilar merakyat, pilar mandiri, dan pilar keberlanjutan.
“Tiga pilar ini yang ingin kami betul-betul tanamkan kepada kita semuanya, termasuk Anda yang baru saja bergabung di kampus Universitas Gajah Mada dan selalu mewarnai apapun yang akan kita lakukan ke depan,” terangnya.