logo

Art

Tingkatkan Literasi Masyarakat, Perpusda DIY Bedah Naskah Kuno

Tingkatkan Literasi Masyarakat, Perpusda DIY Bedah Naskah Kuno
Upaya meningkatkan minat literasi pada bahan bacaan dan ribuan naskah kuno, BPAD DIY, Senin (13/6/2022) menggelar bedah naskah kuno yang mengajarkan tentang rumah tangga dan peningkatkan kualitas hidup individu. (EDUWARA/Setyono)
Setyono, Art13 Juni, 2022 21:11 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Sebagai upaya meningkatkan minat literasi pada bahan bacaan serta ribuan naskah kuno, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar bedah naskah kuno.

Dua naskah kuno yang dibedah pada Senin (13/6/2022) yaitu Serat Darmasonya merupakan naskah hasil plagiasi kepujanggaan dari Serat Bustam dan Serat Maduwasita karya Ki Padmosusastro, Serat Margaworya karya Raden Mas Arya Jayaningrat I.

"Gelaran ini merupakan wujud kesiapan kami menghadapi kenormalan baru. Kehadiran kolaborasi melalui jejaring perpustakaan digital diharapkan mampu mengoptimalkan layanan untuk meningkatkan literasi masyarakat," kata Kepala Balai Layanan Perpustakaan, Dewi Ambarwati.

Keberadaan koleksi 13.000 koleksi langka dan 238 di antaranya beraksara Jawa, menurut Dewi menyimpan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan masyarakat masa lampau seperti politik, ekonomi, sosial budaya, pengobatan tradisional, tabir gempa atau gejala alam, fisiologi manusia, dan sebagainya.

"Informasi ini dapat ditemukan dalam kandungan naskah dan dipelajari oleh semua orang. Naskah tersebut merupakan identitas, kebanggaan dan warisan budaya yang berharga," lanjutnya.

Secara sosial budaya, naskah memuat nilai-nilai yang masih relevan dengan kehidupan sekarang, sehingga menjadi sebuah tanggung jawab telah berada di pundak kita untuk mengungkap 'mutiara' yang terkandung di dalamnya.

Naskah kuno, di samping sebagai dokumentasi budaya juga bisa dijadikan objek pengajaran untuk mengambil nilai-nilai dan kandungan di dalamnya. Nilai-nilai tersebut sangat dibutuhkan dalam merelevansikan nilai kebaikan yang ada pada masa lampau untuk diterapkan hari ini.

Dalam bedah naskah kali ini, tema yang diambil adalah 'Ajaran Berumah Tangga dalam Serat Maduwasita dan Serat Margawirya' yang dibahas mendalam oleh dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Muhammadiyah Purworejo Aris Aryanto serta guru besar Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Suwardi Endraswara.

Dalam paparannya, Aris menyatakan serat Maduwasita mengajarkan rumah tangga adalah tempat bagi kedua orang tua mendidik anak menjadi pribadi unggul dengan segala bekal kehidupan guna menghadapi kenyataan-kenyataan hidup pada kemudian hari yang serba tak terduga.

"Naskah ini mengingatkan setiap individu meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia seutuhnya, sebagai manusia yang penuh kasih, sebagai manusia yang memanusiakan manusia lain," katanya.

Sedangkan Suwardi melihat Serat Darmasonya, jika dibaca berisikan ajaran tentang spiritual yakni tata cara mendekatkan diri menuju Tuhan. Ini menunjukkan makna kata Darmasonya dari masing-masing teks memiliki makna sama, yakni sebagai kewajiban tertinggi atau ajaran tertinggi.

Read Next