logo

Sekolah Kita

Usai Magelang, Giliran Guru di Sleman Ikut Pelatihan AI dari Mafindo

Usai Magelang, Giliran Guru di Sleman Ikut Pelatihan AI dari Mafindo
Sebanyak 68 guru dari jenjang TK, SD, SMP se-Sleman, DIY, mengikuti pelatihan dan praktik penggunaan modul Kecerdasan Artificial (Artificial Intelligence/AI) dari Mafindo, Jumat (19/9/2025). Pelatihan ini merupakan bagian dari program pendampingan kepada 10.000 guru di 40 kota selama 18 bulan. (EDUWARA/Dok. Mafindo)
Setyono, Sekolah Kita22 September, 2025 23:30 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Sebanyak 68 guru dari jenjang TK, SD, SMP se- Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapatkan pelatihan langsung, praktik penggunaan modul Kecerdasan Artificial (Artificial Intelligence/AI) dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).

Pelatihan yang diselenggarakan pada Jumat (19/9/2025), merupakan bagian dari program pendampingan kepada 10.000 guru di 40 kota selama 18 bulan. Pada awal September 2025, pelatihan serupa telah menyasar 100 guru di Magelang, Jawa Tengah.

“Program ini bukan sekadar pelatihan, tapi langkah menuju literasi AI yang inklusif bagi para guru Indonesia. Kami berharap setelah uji coba ini, program bisa digulirkan lebih luas secara tepat sasaran," Azzam Muhammad Bayhaqi, PIC kegiatan pada Senin (22/9/2025).

Dipaparkan Azzam, melalui pelatihan ini para guru diajak untuk memahami teknologi AI, etika dalam pemanfaatannya, Manajemen Prompt, pemanfaatan AI untuk pembelajaran kreatif. Tak hanya itu, juga memanfaatkan AI untuk pengelolaan kelas, peningkatan kinerja dan administrasi juga diajarkan. 

Program ini juga menyediakan akses ke platform Learning Management System (LMS) yang memungkinkan guru mengakses materi pelatihan secara fleksibel dan berkelanjutan.

“Dilaksanakan secara luring di Ruang Ki Hajar Dewantara, Aula Lantai 3 Dinas Pendidikan Sleman, para peserta dibekali dengan pelatihan langsung, praktik penggunaan modul AI, simulasi LMS, serta sesi diskusi dan evaluasi,” ujarnya.

Secara khusus, pelatihan ini bertujuan menguji kemudahan penggunaan modul AI, menilai fungsionalitas LMS untuk pembelajaran digital, menjaring masukan langsung dari guru pengguna awal, dan merumuskan rekomendasi perbaikan sebelum peluncuran skala nasional.

Bukan Ancaman

Pelatihan dibawakan oleh tim trainer berpengalaman, dengan narasumber utama Cyprianus Lilik Krismantoro Putro dan Sony Setyawan, serta didukung oleh tim asisten trainer dan dokumentasi kegiatan. Selain pelatihan teknis, kegiatan ini juga diisi dengan sesi doorprize untuk menjaga antusiasme peserta.

Pasca kegiatan, peserta akan melanjutkan proses pembelajaran secara daring melalui LMS dengan pendampingan intensif selama dua pekan. Hasil evaluasi dan dokumentasi dari kegiatan ini akan menjadi acuan untuk pelaksanaan di kota-kota lainnya.

“Program ini didukung oleh mitra strategis seperti Google.org, AVPN, dan Asian Development Bank (ADB), serta bekerja sama dengan pemangku kepentingan lokal untuk memastikan implementasi yang efektif di setiap wilayah,” paparnya.

AI Goes to School adalah program pelatihan yang bertujuan untuk mendampingi 10.000 guru di 40 kota selama 18 bulan. Program ini dirancang untuk membantu guru memahami dan mengintegrasikan KA ke dalam pembelajaran sehari-hari, sehingga mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inovatif dan relevan bagi siswa.

Melalui program ini, Mafindo berkomitmen menjadikan kecerdasan buatan sebagai alat bantu pendidikan, bukan ancaman. Dengan kolaborasi semua pihak, termasuk pemerintah, pendidik, dan pemangku kepentingan, program ini diharapkan mampu membawa lompatan transformasi digital dalam sistem pendidikan Indonesia

Read Next