logo

Kampus

Tantangan Integrasi AI dalam Sistem Pendidikan dan Integritas Akademik

Tantangan Integrasi AI dalam Sistem Pendidikan dan Integritas Akademik
Perguruan tinggi semestinya merumuskan strategi kolaborasi yang efektif antara manusia dan AI di dunia pendidikan. Tidak hanya mengadopsi teknologi AI, tetapi juga merumuskan kerangka etis dan kebijakan yang kuat untuk memajukan kualitas pendidikan dan menjaga integritas akademik sebagai nilai fundamental institusi. (EDUWARA/Dok. )
Setyono, Kampus13 Oktober, 2025 18:06 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Sejumlah lembaga pendidikan tinggi di Indonesia, yaitu Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan 23 perguruan tinggi negeri (PTN) yang tergabung dalam Forum Satuan Pengawasan Internal Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (SPI PTN-BH), pada waktu yang bersamaan menyoroti tantangan dan peluang integrasi kecerdasan buatan (AI).

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar konferensi internasional untuk membahas kolaborasi manusia dan AI di pendidikan, sementara Forum SPI PTN-BH membahas strategi menjaga integritas akademik di era digital.

UNY akan menjadi tuan rumah International Conference on Educational Research and Innovation (ICERI) 2025 bertema ‘Navigating the Human-AI Collaboration in Education: Challenges and Opportunities’, Rabu-Kamis (15-16/10/2025). Konferensi ini bertujuan menjadi ruang diskusi strategis untuk merumuskan strategi kolaborasi yang efektif antara manusia dan AI di dunia pendidikan.

Ketua Panitia ICERI 2025, Sri Handayani, memaparkan tema konferensi ini dipilih untuk menekankan pentingnya sinergi yang tidak menggantikan peran pendidik, melainkan justru memperkuatnya.

"Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bergabung dalam dialog konstruktif mengenai kebijakan, implementasi, dan dampak sosial AI dalam pendidikan," kata Sri Handayani, Senin (13/10/2025).

ICERI 2025 akan menghadirkan sejumlah pakar terkemuka, seperti Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Fauzan Adziman, dan beberapa pembicara internasional, termasuk Oh Jin Park dari Korea. Melalui sesi pleno, presentasi paralel, lokakarya, dan panel diskusi, peserta diharapkan dapat bertukar pengalaman, inovasi teknologi, serta panduan etis dalam mengadopsi AI.

“Salah satu harapan besar dari konferensi ini adalah menjadikan AI sebagai mitra penguatan pembelajaran yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai etika, kebersamaan, dan kesetaraan,” terangnya.

Intergritas Akademik

Secara terpisah, isu integritas akademik menjadi fokus utama dalam Forum SPI PTN-BH XI yang diselenggarakan di Universitas Terbuka (UT). Forum tahunan ini dihadiri oleh pimpinan SPI dari 23 PTN-BH, yang membahas tantangan serius terkait kredibilitas akademik di tengah meningkatnya kasus plagiarisme dan manipulasi data penelitian di era digital.

Inspektorat Jenderal Kemendiktisaintek, Lindung Saut Maruli Sirait, menegaskan integritas akademik adalah fondasi utama kepercayaan publik terhadap perguruan tinggi. Menurutnya, tugas SPI bukan hanya memastikan kepatuhan administratif, tetapi juga membangun budaya kejujuran intelektual.

“Diskusi dalam forum mengarah pada inisiatif kolaboratif, termasuk pemanfaatan teknologi deteksi plagiarisme berbasis AI dan pembentukan kode etik nasional yang disepakati bersama. Integritas akademik adalah ‘nyawa universitas’ dan menjadi tanggung jawab kolektif seluruh institusi,” terangnya.

Ketua SPI UNY, Abdullah Taman, menambahkan pengawasan internal harus diperluas untuk mencakup aspek integritas riset dan publikasi ilmiah.

"Kita perlu sistem audit akademik yang lebih adaptif, yang mampu mendeteksi indikasi pelanggaran etika sejak dini," tegasnya.

Secara keseluruhan kedua acara ini menggarisbawahi urgensi bagi perguruan tinggi untuk tidak hanya mengadopsi teknologi AI, tetapi juga merumuskan kerangka etis dan kebijakan yang kuat. Kolaborasi yang optimal antara manusia dan AI diharapkan dapat memajukan kualitas pendidikan, sementara penguatan pengawasan internal dapat menjaga integritas akademik sebagai nilai fundamental institusi.

Read Next