logo

Kampus

Tunanetra Sejak Semester 2, Giri Selesaikan Kuliah di UGM

Tunanetra Sejak Semester 2, Giri Selesaikan Kuliah di UGM
Giri Trisno Putro Sambada (25), penyandang tunanetra, menyelesaikan kuliah S-1 dan diwisuda Rabu (23/2/2022). Lulusan Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) ini langsung mendapatkan beasiswa S-2 dari Tonoto Faundation. (EDUWARA/Humas UGM)
Setyono, Kampus24 Februari, 2022 18:27 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Kehilangan penglihatan sejak semester dua, Giri Trisno Putro Sambada (25) tidak putus asa dan terus melanjutkan kuliah hingga berhasil diwisuda pada Rabu (23/2/2022). Lulusan Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) UGM ini langsung mendapatkan beasiswa S-2 dari Tonoto Faundation.

Putra pasangan Sutrisno (55) dan Ngersi Suprihatin (45) dari Minggiran, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta ini lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,43.

"Saya masuk FEB UGM pada 2014 melalui jalur undangan SNMPTN. Memasuki semester kedua di 2015, penglihatan saya berkurang. Tanpa merasa sakit secara tiba-tiba, saya mulai tidak bisa melihat. Semua terlihat samar dan semua wajah yang saya lihat berwarna putih," katanya.

Melalui perawatan empat bulan di RSUP Dr Sardjito, Giri bercerita dokter mendiagnosa muncul peradangan pada saraf mata namun penyebab utama hilangnya penglihatan tidak diketahui.

"Usai rawat inap 10 hari, saya nekat ngampus untuk UAS. Tapi sampai kelas, saya nangis karena tidak bisa membaca dan menulis akhirnya pulang dijemput bapak," ungkap anak pertama dari dua bersaudara ini.

Sedih setelah menyadari tidak bisa melihat lagi seperti dulu, Giri bingung bagaimana menjalani perkuliahan dengan kondisi disabilitas. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk cuti kuliah selama lima semester.

Namun, dengan motivasi dan tekad yang tinggi serta keterbukaan UGM, pada 2018 Giri memutuskan untuk kuliah lagi. Sebelum kuliah, Giri dipertemukan dengan Kaprodi, Kadep, dan Wadek Bidang Akademik untuk membahas apa yang bisa kampus siapkan untuk membantunya kuliah.

"Ini bagus karena disabilitas dilibatkan dan diberdayakan untuk mencari solusi," ucapnya.

Para dosen akhirnya diarahkan membuat materi pembelajaran yang bisa diakses semua mahasiswa, termasuk penyandang disabilitas. Lalu ada fasilitasi asisten dosen untuk membantu Giri menjalankan kegiatan pembelajaran. Selanjutnya, memberikan tutorial untuk beberapa mata kuliah kuantitatif.

Kuliah Daring

Perkuliahan secara daring akibat pandemi menjadi tantangan baru baginya. Sebab, masih ada beberapa dosen yang menggunakan platform yang kurang aksesibel bagi penyandang disabilitas.

"Saat kuliah daring, cukup kesulitan karena banyak yang harus dilakukan secara mandiri tapi lagi-lagi dengan komunikasi semua bisa berjalan baik. Untuk mata kuliah yang kuantitatif ada fasilitasi asisten dosen yang datang ke rumah," katanya.

Bagi Giri, UGM merupakan kampus yang ramah bagi penyandang disabilitas. Namun, ia berharap ke depan UGM bisa terus mengembangkan pendidikan dan lingkungan yang semakin inklusif bagi mahasiswa penyandang disabilitas. 

Mewakili 1.551 mahasiswa yang diwisuda, Giri yang maju memberi sambutan berpesan bahwa kondisi disabilitas merupakan sebuah keistimewaan yang menjadikannya sebagai ciri khas. Ia menjadikan itu sebagai penyemangat menempuh pendidikan setinggi mungkin sehingga bisa menjadi ‘juara’ di masyarakat.

"Saya berusaha untuk menunjukkan pada semua orang, meski penyandang disabilitas tapi bisa berprestasi, yaitu dengan kembali kuliah," jelasnya.

Giri sebelumnya adalah sosok yang banyak meraih prestasi lokal dan nasional. Ia masuk UGM melalui SNMPTN jalur undangan dan mendapatkan beasiswa menyelesaikan program sarjana dari Tanoto Foundation. Ia yang bercita-cita menjadi dosen, usai diwisuda S-1 bakal melanjutkan kuliah S-2 di FEB MM UGM dengan tetap mendapatkan beasiswa dari Tanoto Foundation.

Dinilai sebagai mahasiswa disabilitas berprestasi, Giri terpilih menerima penghargaan dari Presiden, yang diserahkan oleh staf khusus presiden Angkie Yudistia pada Desember 2021 lalu.

Lalu hasil penelitiannya untuk tugas akhir atau skripsi berjudul 'Manajemen di Era Digitalisasi' terpilih masuk menjadi book chapter yang akan diterbitkan Departemen Manajemen FEB UGM. 

Read Next