Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA - Diterimanya sertifikasi pada 18 program studi (Prodi) dari Yayasan Akreditasi Administrasi Bisnis Internasional (Foundation for International Business Administration Accreditation/FIBAA), menjadikan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga sebagai kampus pertama di Indonesia yang terakreditasi lembaga internasional asal Jerman.
Pemberian sertifikat terakreditasi langsung diserahkan oleh Managing Director FIBAA, Diane Freiberger dan Kepala Akreditasi Internasional FIBAA Viktoria Dermanowski kepada Rektor UIN Sunan Kalijaga, Al Makin, Kamis (11/5/203).
Penyerahan sertifikat yang berlangsung di UIN Suka ini dibarengi dengan workshop akreditasi internasional oleh FIBAA yang diikuti 293 perwakilan 77 perguruan tinggi.
"Capaian ini sangat membanggakan mengingat FIBAA adalah lembaga penjaminan mutu internasional berbasis Eropa yang berspesialisasi dalam administrasi bisnis, manajemen, dan bidang terkait," kata Rektor Al Makin dalam rilis Jumat (12/5/2023).
Menurutnya, akreditasi yang diterima dari FIBAA menjadi bukti lembaga ini beroperasi sesuai dengan standar internasional dan diakui di seluruh dunia untuk evaluasi yang ketat dan komprehensif terhadap lembaga dan program pendidikan.
"FIBAA dikenal dengan keahliannya dalam melakukan evaluasi berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh European Association for Quality Assurance in Higher Education (ENQA)," terangnya.
Dalam proses akreditasi yang dilakukan, FIBAA melibatkan evaluasi menyeluruh terhadap program akademik lembaga, fakultas, penelitian, metode pengajaran, fasilitas, dan aspek lain yang terkait dengan kualitas pendidikan.
Evaluasi dilakukan oleh tim ahli dengan pengetahuan dan pengalaman luas di bidangnya, yang menilai institusi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Visi Rektor
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan Kalijaga, Fakhri Husein, menyampaikan capaian ini menandakan seluruh elemen kampus membuktikan bisa berjalan beriringan melangkah ke tingkat internasional sebagaimana visi Rektor UIN Sunan Kalijaga.
"Visi ini dapat dilihat pada 18 program studi kami yang telah terakreditasi oleh FIBAA," kata Fakhri.
Pada kesempatan tersebut, FIBBA juga menyerahkan sertifikat akreditasi internasional kepada 13 universitas lain di Indonesia, yang diserahkan di kampus UIN Sunan Kalijaga. Universitas tersebut adalah Universitas Gadjah Mada (UGM), Univesitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Multimedia Nusantara (UMM), Universitas Diponegoro UNDIP), dan Universitas Andalas (UNAND).
Selanjutnya, Universitas Trisakti, Universitas Gunadarma, Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan UPN Veteran Surabaya.
Viktoria Dermanowski menyampaikan tugas FIBAA adalah sebagai standar dan penjaminan mutu Sistem Pendidikan di lingkup Eropa, dan berlaku juga untuk penjaminan mutu pendidikan bagi negara negara di seluruh dunia.
FIBAA selalu mempertimbangkan peraturan nasional untuk pendidikan tinggi setiap negara. Dalam satu prosedur pengajuan akreditasi kepada FIBAA dimungkinkan mengajukan akreditasi satu prodi, atau beberapa prodi dalam satu kluster atau beberapa kluster.
"Tujuan workshop ini membahas topik penting terkait akreditasi program, memberikan wawasan dan informasi umum tentang proses akreditasi program. Selain itu, mendiskusikan secara detail tentang pentingnya Panduan Penilaian FIBAA sebagai dasar laporan evaluasi diri dan penilaian panel," kata Dermanowski.
Baginya, keberhasilan UIN Sunan Kalijaga meraih akreditasi FIBAA untuk 18 prodi menjadi tolak ukur baru bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Diharapkan lebih banyak lagi perguruan tinggi yang mengikuti upaya akreditasi FIBAA untuk meningkatkan kualitas pendidikan.