Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA -- Pengelolaan sampah dan inklusivitas bagi penyandang disabilitas menjadi fokus dalam penelitian Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) di Sedayu, Bantul pada 2024 lalu dan berlanjut pada 2025 ini.
Kegiatan penelitian yang dilakukan bersama komunitas disabilitas Pinilih ini mendapati adanya kesenjangan gender dan usia dalam partisipasi pengelolaan sampah.
“Bank sampah di Sedayu telah diinisiasi dan dikelola dengan baik oleh pengurus. Namun, pengurus bank sampah di Sedayu selama ini masih didominasi ibu-ibu yang mempunyai inisiatif terkait kondisi lingkungan, belum menjangkau pada kalangan bapak-bapak dan kategori usia lain yang lebih luas,” ungkap Ida Ayu Triastuti, selaku tim peneliti dari UKDW yang juga merupakan dosen di Fakultas Kedokteran UKDW.
Evaluasi hasil KKN UKDW di Sedayu dan refleksi mahasiswa dalam berinteraksi dan melakukan program bersama masyarakat menjadi sumber data bagi penelitian yang dilakukan. Data penelitian dikumpulkan melalui diskusi kelompok dan kuesioner yang dirancang sesuai konteks pelaksanaan KKN serta menunjukkan hasil uji reliabilitas yang tinggi.
Selain itu, tim peneliti juga melakukan diskusi mendalam dengan pengurus bank sampah di Sedayu untuk memperdalam temuan dan analisis. Dari hasil temuan tersebut, UKDW merancang pendekatan berbasis edukasi kreatif untuk menarik minat generasi muda.
Salah satu inisiatif yang diusulkan adalah pengembangan permainan edukatif yang berfokus pada pengelolaan sampah. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan lintas generasi dan menciptakan partisipasi yang lebih merata.
Digitalisasi Data Kesehatan
Penelitian juga mengidentifikasi kebutuhan mendesak akan sistem rekam medis terintegrasi untuk teman-teman disabilitas di Rumah Kebugaran Difabel Pinilih. Tim peneliti UKDW merancang sistem digitalisasi data kesehatan yang dapat diakses dengan mudah oleh penyandang disabilitas maupun penyedia layanan kesehatan.
Sistem ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan, tetapi juga menjadi landasan penting dalam pengembangan kebijakan kesehatan inklusif di masa depan.
Dukungan dari mitra internasional, seperti United Board for Christian Higher Education in Asia (UBCHEA), semakin memperkuat kapasitas UKDW untuk merancang dan melaksanakan program-program inovatif yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Komitmen UKDW dalam mengintegrasikan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat menegaskan perannya sebagai institusi yang menghadirkan solusi nyata bagi tantangan masyarakat. Pendekatan ini tidak hanya berdampak langsung pada pemberdayaan komunitas, seperti komunitas disabilitas, tetapi juga membentuk mahasiswa yang berempati, memiliki kesadaran sosial, dan siap melayani masyarakat. (*)