logo

Kampus

Upaya Memperkuat Bahasa Daerah Berdampak pada Peningkatan Ekonomi

Upaya Memperkuat Bahasa Daerah Berdampak pada Peningkatan Ekonomi
Guru Besar Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, FIB UGM Hendrokumoro (EDUWARA/Dok. UGM)
Setyono, Kampus12 Mei, 2025 17:28 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Guru Besar Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM), Hendrokumoro mengatakan upaya memperkuat bahasa daerah maupun lokal di Indonesia akan berdampak pada peningkatan nilai ekonomi.

Dalam penelitiannya mengenai ‘Eksistensi Bahasa Jawa Saat ini Beserta Peran, Tantangan, dan Peluangnya’, Hendrokumoro mengatakan kajian mengenai bahasa Jawa dan bahasa-bahasa daerah lainnya di Indonesia memerlukan perhatian yang lebih mendalam, khususnya dari kalangan akademisi, pegiat kebahasaan, dan peneliti.

“Bahasa tidak hanya mencerminkan nilai dan norma budaya, tetapi juga mewujudkan dan mengaktualisasikan kehidupan sehari-hari. Melalui medium bahasa, manusia mengekspresikan pengalaman hidupnya, membentuk interaksi sosial, serta mengonstruksi makna dalam konteks budaya dan historis tertentu,” kata Hendrokumoro dikutip pada Senin (12/5/2025).

Dengan jumlah penutur bahasa Jawa yang diperkirakan mencapai lebih dari 80 juta jiwa, kajian ini akan berkontribusi terhadap pemahaman kolektif mengenai posisi strategis bahasa Jawa dalam konstelasi perkembangan bahasa-bahasa daerah di Indonesia.

Penggunaan bahasa Jawa yang cenderung terbatas pada konteks tertentu, seperti dalam ruang lingkup keluarga atau komunitas tradisional, berisiko semakin terpinggirkan oleh dominasi bahasa Indonesia dan bahasa asing. 

“Penting untuk merancang strategi serta kebijakan yang dapat mendukung pelestarian bahasa Jawa tanpa mengabaikan adanya dinamika sosial yang berkembang,” katanya.

Ungkapan Jawa

Dalam kesehariannya, lanjut Hendrokumoro, masyarakat Jawa memanfaatkan bahasa sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan, yang kerap muncul melalui percakapan rutin. Penting untuk dipahami bahwa ungkapan dalam bahasa Jawa mengandung makna yang mendalam dan relevan dalam pembentukan karakter serta nilai kehidupan masyarakat.

“Ungkapan Jawa tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai media transmisi nilai budaya yang membentuk identitas dan perilaku sosial,” paparnya.

Menurut Hendrokumoro, upaya pelestarian dan pengembangan bahasa Jawa memerlukan perhatian yang serius, mengingat selain mengandung nilai-nilai kearifan lokal, bahasa ini juga memiliki dimensi budaya yang signifikan yang dapat memberikan manfaat besar dalam kehidupan masyarakat.

“Apabila upaya tersebut dapat terealisasi dengan baik, maka dampaknya tidak hanya akan memperkuat keberadaan bahasa Jawa, tetapi juga dapat berdampak pada peningkatan nilai ekonomi yang menyertainya,” terangnya.

Read Next