logo

Sains

Upayakan Kelestarian Satwa, IPB University Aplikasikan Teknologi Reproduksi Berbantu

Upayakan Kelestarian Satwa, IPB University Aplikasikan Teknologi Reproduksi Berbantu
Upayakan Kelestarian Satwa, IPB University Aplikasikan Teknologi Reproduksi Berbantu untuk Badak Sumatera (KHLK)
Bunga NurSY, Sains05 April, 2022 10:57 WIB

Eduwara.com, JAKARTA—Institut Pertanian Bogor (IPB) University mengaplikasikan teknologi reproduksi berbantu (assisted reproductive technology/ART) dan Bio-bank untuk menjaga kelestarian satwa.

Rektor IPB University, Prof. Arif Satria mengungkapkan bahwa mengingat banyaknya jenis satwa liar yang tergolong terancam punah, sementara sarana dan prasarana serta sumber daya manusia masih terbatas, maka kedua teknologi ini untuk sementara dibatasi pada pengawetan (preservation), perlindungan, dan pemulihan sumber daya genetik Badak Sumatera.

“Dengan dukungan dari para pihak, termasuk KLHK [Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan], ke depan kita kembangkan teknologi ini untuk spesies satwa liar lain,” katanya seperti dikutip dari siaran pers KLHK, Senin (4/4/2022).

Sejauh ini program ART dan Bio-bank yang sedang berjalan diantaranya koleksi dan kriopreservasi semen (sperma) dan inseminasi buatan pada Banteng Jawa yang dimulai sejak 2015, serta koleksi semen dan inseminasi buatan pada Anoa, Macan Dahan, dan Harimau Sumatra mulai 2020.

Penggunaan teknologi diyakini dapat melindungi dan mengamankan plasma nutfah atau material genetik satwa liar yang berstatus terancam kritis dari kepunahan. Plasma nutfah atau sumberdaya genetik adalah bahan dari tumbuhan, satwa, dan/atau jasad renik, yang mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat. 

Menteri LHK Siti Nurbaya menyambut baik inisiatif IPB University, karena hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk membangun fasilitas plasma nutfah nasional di daerah Ibu Kota Negara (IKN).

“Saya kira fasilitas yang kelak akan dibangun tidak hanya dikembangkan untuk faunanya saja, tetapi untuk floranya juga. Dalam hal ini, IPB University dapat berkolaborasi dengan UGM [Universitas Gadjah Mada] dalam pengembangan teknologi floranya,” ujar Siti.

Read Next