Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pignatelli Triputra (FEB UPITRA), dalam program pengabdian masyarakat, mengajak pelaku UMKM yang tergabung dalam Jaringan Perempuan Usaha Kecil (Jarpuk) Solo untuk melek literasi keuangan dan pasar digital.
Pendampingan dan pelatihan mengenai pengelolaan aset, pembukuan transaksi keuangan dan teknik pemasaran digital ini dilakukan tiga dosen FEB UPITRA yang diketuai Agustinus Kismet Nugroho Jati, pengajar Program Studi Sarjana Manajemen FEB UPITRA. Dua dosen lainnya yaitu Vitalis Ari Widiyaningsih dan Margareta Ernanda R. Mereka dibantu empat mahasiswa UPITRA.
“Kami berkeinginan memberi sumbangsih memajukan UMKM Jarpuk Solo melalui peningkatan omset melalui kemampuan pengelolaan keuangan, pembukuan transaksi keuangan dan pemasaran digital,” kata Kismet dalam keterangannya Rabu (10/1/2024).
Berlangsung pada September lalu, pelaksanaan pelatihan dimulai dengan melakukan pemaparan setiap materi. Setelah itu, dipilih satu peserta secara random untuk dijadikan role model dan peserta lainnya untuk mempraktikkan apa yang sudah diberikan.
Dalam materi yang diberikan, Tim Pengabdian Masyarakat FEB UPITRA mengajak pelaku UMKM melakukan inventarisasi aset lancar dan aset tetap yang dimiliki. Ini bertujuan menghitung total aset yang dimiliki dan mengetahui besaran depresiasinya.
“Kemudian ada materi yang mengajak mereka melakukan pencatatan atas transaksi keuangan, baik untuk arus kas masuk maupun arus kas keluar. Serta pembuatan akun media sosial untuk memasarkan produk UMKM,” terangnya.
Kendala
Dikatakan Kismet, mayoritas UMKM Jarpuk Solo belum melakukan inventarisasi atas total aset yang dimiliki, belum melakukan pembukuan transaksi keuangan dan belum melakukan pemasaran melalui media massa.
Ini mengakibatkan catatan laba atau rugi yang diperoleh tidak dapat dijabarkan secara detail dan tepat. Mereka selama berusaha dengan tujuan ‘yang penting untung’ tanpa memperhitungkan besarnya biaya produksi dan total biaya yang dibutuhkan.
Dijelaskan pula, selama memberikan pelatihan dan pendampingan, tim ini mengalami kendala pada belum meratanya pemahaman pelaku UMKM Jarpuk Solo pada literasi keuangan. Secara keseluruhan materi yang disampaikan merupakan hal-hal baru.
“Sehingga mereka kesulitan mempraktikkan materi yang sudah diberikan. Misalnya, mengelompokkan mana yang termasuk aset lancar dan aset tetap, mengelompokkan biaya biaya yang terjadi, misalnya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,” jelasnya.
Bukan hanya itu, karena sebagian besar bukan merupakan generasi milenial, maka kesulitan beradaptasi dengan teknologi juga ditemui.
Ketua Jarpuk Solo Florencia E Sujanti mewakili seluruh pengurus, sangat berterima kasih kepada UPITRA atas pelatihan dan pendampingan tentang pengelolaan aset, pembukuan transaksi keuangan yang bersinergi dengan digital marketing.
“Kami berharap UPITRA tetap melakukan pendampingan, sehingga kami semakin maju dan cepat beradaptasi dengan teknologi digital," tutupnya.