logo

Kampus

UPITRA Bantu Kemas Ulang Produk Lempeng Singkong Makaryo Tani

UPITRA Bantu Kemas Ulang Produk Lempeng Singkong Makaryo Tani
Dosen dan mahasiswa UPITRA Surakarta, yang tergabung dalam Tim PkM UPITRA, membantu Kelompok Tani Makaryo Tani Desa Kerjolor, Wonogiri, membranding dan mengemas ulang produk olahan singkong berupa lempeng. (EDUWARA/Dok. UPITRA)
Setyono, Kampus04 Desember, 2024 21:40 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Dosen dan mahasiswa Universitas Pignatelli Triputra (UPITRA) Surakarta memilih membantu membranding dan mengemas ulang produk olahan singkong berupa lempeng sebagai bagian dari program tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).

Tim PkM UPITRA diketuai Vitalis Ari Widiyaningsih dengan anggota Heru Suwasono, Zayid Musiafa, mahasiswa fakultas S1 Akuntansi Thomas Kurniawan, Edoardus Pralambang, Endah Pinasti Dewi serta mahasiswa S1 Informatika, Samuel Karel Augusta.

Dalam program kerjanya, Tim PkM UPITRA ini membantu Kelompok Tani ‘Makaryo Tani’  di Dusun Cengklok Rt 01/ VII Desa Kerjolor, Ngadirojo, Wonogiri.

“Kelompok ini memiliki olahan singkong yaitu lempeng. Kami membantu meningkatkan produktivitas lempeng menjadi produk lokal yang bisa dijadikan alternatif penghasilan petani setempat,” kata Vitalis Ari Widiyaningsih, Rabu (4/12/2024).

Vitalis menuturkan kelompok tani ini dipilih karena daerah tempat Makaryo Tani berasal dikenal memiliki lahan subur untuk ditanami singkong dan menghasilkan singkong besar, empuk dan putih (berkualitas). Lahan ini akan diolah petani saat jeda musim tanam ke musim panen. 

Waktu menunggu panen dimanfaatkan petani untuk mengolah dan memanen hasil tanaman di lading, yaitu singkong untuk dibuat lempeng. Sebuah bahan pangan yang bisa bertahan setahun karena berwujud kering.

Produksi dan Pemasaran

Saat petani membutuhkan uang untuk mencukupi kebutuhan hariannya, mereka akan menjual lempeng tersebut secara bertahap sesuai kebutuhan. Usaha ini sudah dilakukan secara turun menurun, hanya saja belum ada inovasi dan kematangan dalam mengelola usahanya sehingga masih sangat tradisional.

“Selama ini, kelompok tani ini mengemas produk hanya menggunakan kantong plastik. Tidak ada label, hanya satu ukuran lempeng, dan hanya dijual dari mulut ke mulut. Selain itu, harga jual sangat rendah tidak sebanding dengan usahanya,” lanjutnya.

Tim PkM UPITRA kemudian membantu menata usaha ini, dari sisi produksi dan pemasaran. Dari sisi produksi, Tim PkM UPITRA akan memberikan pelatihan mulai dari persiapan proses produksi, penentuan harga pokok produksi, harga jual sampai kepada pencatatan pembukuan dan pelaporan keuangan.

Dari sisi pemasaran, Tim PkM UPITRA membantu memberikan cara-cara pemasaran melalui media sosial. Kemudian juga menitipkan produk lempeng di luar daerah, salah satunya adalah di restaurant Solo.

“Program pengabdian ini akan kami lanjutkan untuk meningkatkan omset sehingga kesejahteraan warga juga meningkat, begitu juga perekonomian daerah setempat serta bisa memperluas lapangan pekerjaan serta bisa meningkatkan produk lokal,” lanjut Vitalis.

Hasil program pengabdian Tim PkM UPITRA ini antara lain, di bidang produksi, mitra mempunyai kemasan yang menarik dan dilengkapi dengan label, sudah mulai disiapkan pembukuan baik menggunakan buku maupun excel untuk yang masih muda, menghasilkan produk lempeng dengan tiga ukuran yaitu kecil, sedang dan jumbo.

Read Next