logo

Sekolah Kita

1.700 Pelajar Berlaga di POR Bantul 2023

1.700 Pelajar Berlaga di POR Bantul 2023
Sebanyak 1.700 atlet pelajar SD, SMP dan SMA/SMK, mewakili 17 kecamatan di Kabupaten Bantul berlaga dalam Pekan Olah Raga (POR) Pelajar Bantul 2023. MAjang yang mempertandingkan 29 cabang olahraga (cabor) ini berlangsung mulai 7-25 Februari 2023. (EDUWARA/K. Setyono)
Setyono, Sekolah Kita08 Februari, 2023 23:33 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Sebanyak 1.700 pelajar semua tingkatan dari 17 kecamatan di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersaing dalam Pekan Olahraga (POR) Pelajar Bantul 2023. Ajang yang mempertandingkan 29 cabang olahraga (cabor) ini berlangsung mulai 7-25 Februari 2023.

"Kurang lebih 1.700 atlet pelajar SD, SMP dan SMA/SMK mewakili 17 kecamatan berlaga dalam POR Pelajar tahun ini," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Isdarmoko, Rabu (8/2/2023).

Pembukaan POR Pelajar Bantul dilaksanakan Selasa (7/2/2023) di Lapangan Trirenggo.

"Ada 29 cabor yang dipertandingan antara lain renang, panahan, panjat tebing, karate, pencak silat, basket, sepak bola dan lain-lain," jelasnya.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih berharap, POR Pelajar dapat menjadi wadah bagi siswa untuk meningkatkan potensi diri dan mencari prestasi. Ia mengimbau seluruh elemen yang terlibat untuk senantiasa menjunjung tinggi sportifitas. 

"Jadikan pekan olahraga ini sebagai media untuk berprestasi dan mempererat persahabatan dengan pelajar se-Kabupaten Bantul," kata Halim.

Seperti diketahui, Bantul menjadi langganan juara umum pada POR Pelajar di tingkat DIY. Sampai saat ini, terhitung tujuh kali gelar juara umum disabet oleh Bantul. 

Harapan ini turut menjadi semangat dalam penyelenggaraan POR Pelajar Bantul agar dapat melahirkan atlet-atlet andal yang siap mewakili Bantul di tingkat provinsi. 

"Semoga melalui POR Pelajar ini diharapkan tidak hanya sebagai ajang tahunan saja melainkan dapat menjadi wahana untuk pembibitan atlet pelajar yang potensial dan berbakat," paparnya.

Halim turut meminta satuan pendidikan serta institusi pemerintahan yang menangani keolahragaan, kiranya dapat memberikan apresiasi segala daya dan hasil, upaya yang telah dilakukan para atlet.

Penghargaan di tingkat pelajar hendaknya memiliki sifat mendidik seperti pemberian beasiswa, keringanan biaya pendidikan, dispensasi maupun pemberian nilai akademik yang dikonversi dengan prestasi olahraga.

Read Next