logo

Art

262 Karya Fotografer 53 Negara Jadi Pembelajaran Akademisi dan Masyarakat

262 Karya Fotografer 53 Negara Jadi Pembelajaran Akademisi dan Masyarakat
Pameran foto ‘My Homeland’, gelaran PSA dan API 2024 menjadi pembuka wawasan baru bagi akademisi maupun masyarakat umum. (EDUWARA/K. Setyono)
Setyono, Art23 Juli, 2024 18:04 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Penyelenggara Pameran Foto ‘My Homeland’ dan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Irwandi, berharap 262 karya fotografer dari 53 negara dapat menjadi pembuka wawasan baru bagi akademisi maupun masyarakat umum. 

Bahkan Irwandi berharap pameran foto tersebut menjadi lompatan bagi Program Studi (Prodi) Fotografi Fakultas Seni Media Rekam (FSMR) ISI Yogyakarta untuk hadir di kancah fotografi internasional.

Mengambil tema pameran bertajuk ‘My Homeland’, pameran foto yang diselenggarakan di Galeri RJ Katamsi Kampus ISI Yogyakarta merupakan rangkaian acara 2nd Photographic Society of America Photo Gathering (PSA-PG) dan Art Photography Indonesia (API) 2024 di Indonesia.

“Pameran foto akan berlangsung mulai 23 Juli sampai 12 Agustus 2024. Ini kali kedua kami bekerja sama dan berkolaborasi dengan FSMR ISI Yogyakarta. Pameran pertama pada Agustus 2021 silam bertajuk Borderless,” kata International Relationships Vice President PSA Worldwide dan Direktur Art Photography of Indonesia, Agatha Anne Bunanta, Selasa (23/7/2024).

Agatha mengatakan pameran foto kedua ini sangat istimewa, di mana dihadiri secara langsung 147 fotografer dari 23 negara. Hal ini berbeda dengan pameran foto pertama, yang hanya dihadiri 10 fotografer karena masih pandemi Covid-19.

Selain memamerkan karya fotografer dari Amerika, China, New Zealand, India, Italia, Jerman, Malta dan banyak negara lainnya, dalam ajang ini turut dipamerkan 46 karya pilihan dari para akademisi ISI Yogyakarta, yang terdiri dari 20 karya mahasiswa dan 26 karya dosen.

Wawasan Baru

Agatha berharap kehadiran pameran foto ini akan memberikan wawasan baru kepada akademisi maupun masyarakat umum tentang bagaimana fotografer dari banyak negara membawa keberagaman budaya maupun lanskap keindahan alamnya dalam karya.

“Kita bisa melihat ragam variasi dari berbagai macam budaya seluruh dunia. Dan secara bersamaan kita juga melihat kemiripan-kemiripan, meskipun negara jauh tapi ada kemiripan dari budaya tertentu,” jelasnya.

Agatha menyebut, PSA berharap kolaborasi ini akan membuka jejaring dan kerja sama serta kesempatan yang lebih luas di dunia internasional, baik untuk civitas akademika ISI Yogyakarta.

Rektor ISI Yogyakarta Irwandi juga berharap ajang pameran foto akan menjadi lompatan bagi Prodi Fotografi FSMR ISI Yogyakarta untuk hadir di kancah fotografi internasional dan berharap bisa diselenggarakan setiap tahun.

“Dari karya-karya fotografer penjuru dunia, dosen, mahasiswa, dan kolega dapat belajar karya-karya apa saja yang sedang menjadi kecenderungan atau trend yang sedang berkembang di dunia,” terangnya.

ISI Yogyakarta, menurut Irwandi, juga menilai pameran ini merupakan komitmen pihaknya dalam meningkatkan rekognisi sebagai kampus kelas dunia. Di mana saat ini ISI Yogyakarta berada dalam jajaran Peringkat 100 QS World University Ranking untuk subjek Art and Design dan subjek Performing Art.

“Perhelatan ini tentu akan memberi dampak signifikan untuk pemeringkatan tersebut,” ucapnya.

Irwandi menambahkan, pameran tersebut terbuka untuk umum dan gratis. Selain itu, dalam kesempatan ini juga akan ditayangkan 17 karya film dari Prodi S1 Film dan Televisi ISI Yogyakarta, Prodi D4 Animasi ISI Yogyakarta, dan Prodi D4 Produksi Film dan Televisi ISI Yogyakarta. Karya film akan ditayangkan di lantai 2 Galeri RJ Katamsi Kampus ISI Yogyakarta

Read Next