Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, BALIKPAPAN—Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi gencar memacu adaptasi teknologi informasi di dunia pendidikan demi meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar.
Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek Sri Wahyuningsih mengatakan setelah 75 tahun Indonesia merdeka, kualitas pendidikan masih banyak tantangan yang harus diselesaikan. Dari sekitar 149.000 sekolah dasar yang ada di Indonesia, tercatat kurang lebih 65% yang perlu ditingkatkan kualitasnya.
“Untuk menyelesaikan tantangan pendidikan di era teknologi digital, dibutuhkan adaptasi dan kolaborasi berbagai pihak, karena kolaborasi adalah ciri utama revolusi industri 4.0,” katanya seperti dikutip dari siaran pers Kemendikbudristek, Kamis (04/11/ 2021).
Sri Wahyuningsih melanjutkan, pandemi Covid-19 banyak memberikan pelajaran tentang pentingnya penguasaan teknologi informasi untuk kegiatan belajar mengajar. Inilah yang mendorong pemerintah terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di satuan pendidikan.
Maka dari itu, Kemendikbudristek juga melakukan transformasi digital di dunia pendidikan melalui akun belajar.id, sebuah sistem yang disiapkan untuk mengakselerasi kualitas pendidikan. Di dalam akun belajar.id terdapat fasilitas Rumah Belajar untuk guru memperoleh materi pembelajaran, inspirasi, bahkan dapat berbagai pengalaman dan praktik baik dengan sesama guru di seluruh wilayah Indonesia.
“Kami pemerintah pusat selalu berupaya agar kita semua menggunakan teknologi. Karena siapa yang meragukan kemajuan teknologi maka akan memperlambat tercapainya kemajuan,” ujarnya.
Wakil Bupati Pringsewu Fauzi mengatakan pemanfaatan teknologi informasi merupakan jalan untuk menyukseskan program-program pendidikan.
Dia mengingatkan bahwa teknologi ini hanya sekedar alat yang pemanfaatannya tergantung kepada orang yang menggunakannya. Teknologi itu berdampak positif atau negatif tergantung bagaimana orang itu memanfaatkannya.
“Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam pemanfaatan teknologi informasi. Pertama didasarkan pada niat para penggunanya. Kemudian faktor lingkungan, faktor kemudahan dan kemanfaatan sistem,” ujar Fauzi.