logo

Kampus

Alimatus Sahrah, Guru Besar Ketiga yang Dimiliki UMBY

Alimatus Sahrah, Guru Besar Ketiga yang Dimiliki UMBY
Dosen Fakultas Psikologi UMBY, Alimatus Sahrah, Senin (26/2/2024), resmi menjadi Guru Besar bidang Ilmu Psikologi Industri dan Organisasi. Alimatus, yang pernah menjabat sebagai Rektor UMBY Periode 2009-2021, menjadi guru besar ketiga yang dimiliki UMBY. (EDUWARA/K. Setyono)
Setyono, Kampus26 Februari, 2024 17:11 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Rektor Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Periode 2009-2021, Alimatus Sahrah, pada Senin (26/2/2024), resmi menjadi Guru Besar bidang Ilmu Psikologi Industri dan Organisasi. Ia menjadi guru besar ketiga yang dimiliki UMBY.

Dalam Rapat Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar di Kampus UMBY, Alimatus menyampaikan hasil penelitiannya yang berjudul ‘Wanita Karir dan Kesejahteraan Subjektif ; Menuju Indonesia Emas 2045 dalam Perspektif Psikologi Industri dan Organisasi’. Disertasi ini telah mengantarkan Alimatus menyelesaikan pendidikan S3-nya di UGM.

Alimatus memaparkan dari penelitian yang dilakukan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 2021 menunjukkan jumlah perempuan yang memperoleh pendidikan tinggi, termasuk gelar sarjana, terus meningkat.

“Ini menandai kemajuan signifikan dalam akses dan langkah penting dalam mempersiapkan perempuan untuk berkontribusi lebih di dunia kerja serta kepemimpinan,” jelasnya.

Terlebih, survei pada tahun yang sama menunjukkan perempuan Indonesia sebanyak 18 persen menduduki posisi kepemimpinan di sektor swasta dan sebanyak 23 persen di lingkup pemerintahan.

Dengan kondisi ini, Alimatus melihat untuk mewujudkan visi misi Indonesia Emas pada 2045 nanti, perempuan dituntut memahami lebih mendalam tantangan yang ada di dunia karir.

“Di mana mereka akan menghadapi kesenjangan gender, tuntutan untuk menyeimbangkan dunia kerja dan kehidupan pribadinya, kemudian ada tantangan kesenjangan kesejahteraan,” katanya.

Tak hanya itu, perempuan Indonesia juga akan menghadapi tantangan dalam pengembangan keahlian dan peningkatan pada akses peluang pendidikan serta pelatihan. Digambarkan Alimatus, perempuan dinilai masih kurang memiliki keahlian teknis dan digital yang dibutuhkan perusahaan modern sehingga diperlukan upaya untuk membuka akses perempuan pada peningkatan kedua hal tersebut.

Alimus kemudian menyebutkan peran psikologi industri dan organisasi memiliki peran besar dalam memperbesar peluang perempuan untuk mengejar kesetaraan demi Indonesia Emas 2045.

Dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip metodologis psikologi, dapat dikembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika kerja yang mempengaruhi perempuan, serta merancang lebih mendalam tentang dinamika kerja yang mempengaruhi perempuan.

“Kemudian, merancang kebijakan yang lebih adil, inklusif, menciptakan intervensi yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesuksesan karir perempuan,” paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UMBY Agus Slamet mengatakan saat ini UMBY tengah menunggu proses pengangkatan tujuh orang lagi sebagai guru besar dan menanti selesainya 33 dosen yang tengah menempuh pendidikan doktor.

Read Next