Ajak Berkarya, UMM Gelar Kelas Influencer dan Menulis Siswa SMA

04 Maret, 2022 22:56 WIB

Penulis:Fathul Muin

Editor:Ida Gautama

04032022-UMM Kelas Influencer.jpg
Hassanalwildan Ahmad Zain, pemateri di Kelas Menulis dari Tim Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri di dekat Mobil Kamis Membaca (KaCa) saat menyampaikan materi di SMAN 1 Porong, Sidoarjo, Jatim, Jumat (4/3/2022). (EDUWARA/Istimewa)

Eduwara.com, MALANG — Tim Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendorong kreativitas siswa SMAN 1 Porong Sidoarjo lewat kegiatan Kelas Menulis dan Kelas Influencer, Jumat (4/3/2022)Kelas ini diikuti 300 siswa dan siswi Kelas 12 SMAN 1 Porong Sidoarjo.

Salah satu pemateri, influencer Tiktok, Nixon Farrel Mahatma, mengatakan antusiasme peserta yang hadir cukup tinggi. Sebagian besar mengikuti dan memperhatikan seluruh materi terkait bagaimana menyusun dan membuat konten di media sosial, khususnya TikTok.

"Teman-teman terlihat senang dan tertarik saat saya menyampaikan langkah-langkah membuat konten yang bagus. Selain itu, saya juga menyampaikan materi tentang bagaimana cara menyusun video yang dapat disukai oleh banyak penonton," katanya.

Dalam kesempatan itu, Nixon memberikan kiat agar konten dapat masuk ke For Your Page (FYP) TikTok. Langkah pertama yang perlu diperhatikan adalah memahami audience. Ketika sudah paham dan tahu apa yang penonton sukai, maka penyusunan konten juga akan lebih mudah. Pun dengan usaha untuk dapat mengikuti tren yang ada sehingga konten yang disiapkan tidak ketinggalan zaman.

"Hal yang tak kalah penting yaitu memahami cara kerja algoritma masing-masing media sosial. Kapan harus upload, kapan harus membuat konten ini, kapan harus menyusun konten itu. Semua tergantung bagaimana algoritma berjalan," ucapnya.

Penasaran

Hassanalwildan Ahmad Zain, pemateri di Kelas Menulis memaparkan bagaimana cara membuat tulisan yang menarik, khususnya karya-karya kreatif seperti cerita pendek maupun novel.

Menurut dia, dalam penyampaian cerita, penulis lebih baik tidak langsung memberi tahu. Namun, penulis lebih baik dapat menggambarkan suasana, perasaan atau kondisi sekitar.

"Dengan begitu, cerita yang ditulis juga dapat memengaruhi emosi pembaca dan terkesan lebih menarik. Cerita juga lebih bagus kalau dimulai dari tengah, memberi kesan penasaran sehingga para pembaca bisa lebih betah," ungkapnya.

Wildan, panggilan akrabnya, juga mendorong siswa untuk berani dan segera mulai menulis, sekalipun tulisan pertama yang dibuat masih jelek dan acak-acakan. Karena, berawal dari tulisan yang berantakan itulah lahir sederet para penulis andal, yang kini telah terkenal.

Febrian Bagus, salah satu siswa SMAN 1 Porong, menilai bahwa kegiatan Kelas Kreatif, yaitu Kelas Menulis dan Kelas Influencer ini sungguh menarik. Banyak pengalaman baru yang bisa diperoleh, terutama bagi teman-teman yang menyukai perkembangan media sosial dan menulis kreatif.

"Di akhir agenda, kami juga mendapat kesempatan untuk mengenal diri kami masing-masing melalui tes minat bakat. Dari situ, kami dapat menemukan kelebihan dan potensi yang bisa dikembangkan di kemudian hari," tuturnya mengakhiri.