logo

Bisnis

Kopi Cikajang Besutan Program OVOC IPB University Diekspor ke 8 Negara

Kopi Cikajang Besutan Program OVOC IPB University Diekspor ke 8 Negara
Rektor IPB University dan Gubernur Jabar Lepas Kopi Cikajang untuk Ekspor ke 8 Negara (IPB University)
Bunga NurSY, Bisnis04 Maret, 2022 06:14 WIB

Eduwara.com, GARUT—Kopi Cikajang, produk hasil kerja sama program One Village One CEO (OVOC) IPB University dengan Petani Milenial Jawa Barat (Jabar) dan PT Astra International Tbk., diekspor ke delapan negara Rusia, Singapura, Taiwan, Belanda, Saudi Arabia, Jerman, Prancis, dan Inggris.

Pemberangkatan ekspor Kopi Cikajang disaksikan oleh Rektor IPB University Prof Arif Satria dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Rabu (2/3/2022). Pelepasan Kopi Cikajang ini dilaksanakan di Kantor Koperasi Produsen Sari Buah Kopi Kampung Mekar Sari Baru, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar).

Menurut Arif, keberhasilan pengembangan Kopi Cikajang ini merupakan buah dari hasil kerjasama antara program One Village One CEO (OVOC) IPB University dengan Petani Milenial Jawa Barat (Jabar) dan PT Astra International Tbk.

“Program kolaborasi ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas produk pertanian di Garut. Kopi ekspor hasil program OVOC dan Petani Milenial merupakan kolaborasi antara Pemprov Jabar, IPB University dan PT Astra. Kerjasama ini telah mendampingi 53 desa di Jabar dengan berbagai komoditi, salah satunya kopi,” jelasnya seperti dikutip dari situs resmi IPB University, Rabu (2/3/2022).

Dalam program ini, Arif menambahkan, alumni dan mahasiswa tingkat akhir IPB University sebagai CEO Muda di desa melakukan pendampingan pendalaman teknologi dan meningkatkan kapasitas petani. 

Selain itu, mereka juga memperkenalkan teknologi tepat guna, yakni program Microlot Project 90 Plus untuk meningkatkan kualitas kopi.  Hingga kini, lanjutnya, Kopi Garut hasil binaan IPB University dan Astra berhasil menjadi Juara Tiga Kontes Kopi Spesialti Indonesia untuk kategori Arabica Natural.

“InsyaAllah bersama Astra dengan program One Village One CEO sekarang sudah semakin bergeser menjadi One Village One Exporter. Satu desa satu produk ekspor. Ini adalah ikhtiar kita bersama untuk terus berusaha meningkatkan kualitas inovasi,” ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengungkapkan Indonesia mesti berjaya dan menaklukkan dunia melalui ekspor kopi. Menurutnya, hal itu perlu kerja sama dari semua pihak terutama dari sektor pendidikan seperti IPB university. 

Dia mengapresiasi upaya IPB University untuk menguatkan ekonomi pangan dan ekonomi digital. Dukungan alumni IPB University sangat diharapkan mendongkrak perekonomian desa di Jawa Barat.

“Saya titip petani milenial terutama dengan One Village One CEO dapat membangun desanya sesuai keahliannya,” ujar Ridwan Kamil.  Ia berharap melalui program ini anak-anak muda dapat kembali ke desa dan fokus pada kedaulatan pangan berbasis teknologi dan kolaborasi.

Sementara itu, Juanda selaku Ketua Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Cikajang menceritakan bahwa program pembinaan di desanya sudah berjalan selama tiga tahun. Selama pendampingan, petani mampu memproduksi kopi kualitas ekspor.

“Kesuksesan ini ditandai dengan perjanjian kerjasama pembelian kopi dengan PT Bafain Harindra Indonesia sebanyak satu kontainer Kopi Arabika dan satu kontainer Kopi Robusta. Jumlahnya setara dengan 500 kilogram kopi senilai  empat milyar rupiah, selama enam bulan ke depan. Kami berharap hal ini dapat menjadikan Kopi Garut berdaulat dan dapat mendukung program Jabar Juara,” ujarnya.

Dalam kegiatan ini, dilakukan juga penandatanganan Prasasti Gapura Desa Sejahtera Astra BUMdesma Cikajang dan Prasasti Tugu Kopi Cikajang.

Read Next