BEM Fakultas Psikologi UMBY Peduli Pengungsi Lewotobi

19 September, 2025 06:45 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

19092025-UMBY bantuan lewotobi.jpg
BEM Fakultas Psikologi UMBY menginisiasi aksi penggalangan dana untuk korban letusan Gunung Lewotobi, Flores Timur, melalui program ‘Peduli’. Bertajuk Langkah Kecil Kita, aksi penggalangan dana ini dilakukan melalui donasi secara online melalui berbagai lini media sosial, mengamen bersama dan penjualan pakaian layak pakai hasil donasi. (EDUWARA/Dok. UMBY)

Eduwara.com, JOGJA – Lewat program ‘Peduli’ bertema Langkah Kecil Kita, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menginisiasi aksi sosial penggalangan dana untuk korban letusan Gunung Lewotobi, Flores Timur.

Agenda ini dijalankan karena hingga menjelang setahun, erupsi Gunung Lewotobi yang pertama kali terjadi 3 November 2024 masih terjadi hingga 29 Agustus 2025.

Ketua Pelaksana Kegiatan, Riski Reza Kaban, menerangkan aksi sosial yang dimulai pada 22 Agustus 2025 dimulai dengan pengalangan donasi secara online lewat berbagai lini masa media sosial. Kemudian, ada aksi mengamen bersama dan penjualan baju layak pakai hasil donasi.

“Kami melihat program ‘Peduli’ ini menjadi aksi kepedulian bersama yang akan mampu menumbuhkan harapan besar bagi korban erupsi Lewotobi,” kata Riski Reza Kaban, Kamis (18/9/2025).

Sebagai pendukung gerakan sosial ini, tim mahasiswa melakukan komunikasi online dengan guru di Klatanlo, Wulanggitang, Flores Timur, bernama Ito Leba yang juga merupakan masyarakat terdampak. Dari gambaran yang disampaikan Ito, saat ini masyarakat masih diminta bertahan di hunian sementara sampai suasana aman. 

Tidak Merata

Dikatakan oleh Ito pula, karena surutnya pemberitaan mengenai erupsi Lewotobi, saat ini bantuan yang masuk berkurang dratis.

“Sebenarnya, setiap satu bulan sekali mereka masih menerima bantuan dari pemerintah, tetapi tidak merata, hanya beberapa desa saja,” ucap Rizki meneruskan Ito.

Karena kondisi itulah, warga memberanikan diri kembali turun ke desa, mengambil hasil panen untuk memenuhi hidupnya meski ada risiko yang berbahaya dan dilarang.

“Kemudian, pada 6 September 2025, kami melakukan sortir baju donasi layak pakai untuk kemudian kami jual di Pasar Kranggan, Kota Yogyakarta dan menghasilkan Rp 788.000,” ucapnya.

Dalam waktu dekat, Rizki mengungkapkan pihaknya akan segera mendonasikan bantuan gelombang kedua, yang merupakan hasil penjualan baju layak pakai dan hasil donasi online yang diperpanjang.

Dekan Fakultas Psikologi UMBY, Reny Yuniasanti, mengapresiasi inisiatif yang dilakukan para mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan Peduli ini.

“Para mahasiswa menunjukkan rasa solidaritas sosial dan kepedulian terhadap masyarakat. Semoga bantuan yang terkumpul bisa sampai pada yang membutuhkan dan meringankan beban para korban,” kata Reny.