Buku, Jembatan bagi Masyarakat Memahami Ilmu Secara Ringan Menyeluruh

14 September, 2023 19:19 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

14092023-UMY publikasi tulisan.png
Dua buah buku karya dua dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Faris Al-Fadhat dan Ridho Al-Hamdi, menerima penghargaan dari Perpustakaan Nasional. Buku karya Faris, berjudul 'Ekonomi Politik Jepang di Asia Tenggara: Dominasi dan Kontestasi Aktor-Aktor Domestik'. Sedangkan buku karya Ridho yang berjudul 'Ambang Batas Pemilu: Pertarungan Partai Politik dan Pudarnya Ideologi di Indonesia', meraih penghargaan sebagai Buku (Pustaka) Terbaik 2023. (EDUWARA/Dok. UMY)

Eduwara.com, JOGJA – Dosen Magister Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ridho Al-Hamdi menyebut publikasi tulisan ke publik, khususnya melalui buku, dapat menjadi jembatan bagi masyarakat dalam memahami ilmu secara ringan namun tetap menyeluruh.

"Publikasi menjadi cerminan eksistensi dari seorang akademisi, termasuk dosen. Tulisan yang dipublikasi, apapun bentuknya, menjadi bukti kebaharuan yang ditawarkan kepada publik oleh dosen," kata Ridho Al-Hamdi, dilansir Kamis (14/9/2023).

Menurut Ridho, buku memiliki jangkauan lebih luas, tidak seperti jurnal ilmiah. Artinya, buku tidak hanya menyasar masyarakat ilmiah seperti di lingkungan kampus, namun juga masyarakat awam secara umum.

"Maka, buku dapat menjadi sumber informasi dengan bahasa yang lebih ringan tanpa harus memahami istilah ilmiah yang tidak diketahui semua orang," jelasnya.

Ridho juga menyebut buku merupakan ciri dari seorang ilmuwan. Sangat penting bagi seorang ilmuwan dan dosen melakukan publikasi sebagai bagian dari eksistensinya yang dapat dinilai oleh publik.

Jika seorang dosen tidak pernah menulis, akan dipertanyakan apa kebaharuan yang bisa ia tawarkan kepada masyarakat. Dengan bahasa yang lebih ringan, penulisan buku oleh dosen juga dapat menjadi tahap awal bagi masyarakat awam untuk mempelajari isu yang lebih serius.

Lewat buku berjudul 'Ambang Batas Pemilu: Pertarungan Partai Politik dan Pudarnya Ideologi di Indonesia', Ridho mendapatkan penghargaan dari Perpustakaan Nasional (PERPUSNAS) sebagai Buku (Pustaka) Terbaik 2023.

Added Value

Pandangan terkait buku penting sebagai publikasi juga disampaikan penerima penghargaan lain dari UMY, yaitu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK Faris Al-Fadhat. 

Dengan buku berjudul 'Ekonomi Politik Jepang di Asia Tenggara: Dominasi dan Kontestasi Aktor-Aktor Domestik', Faris yang merupakan dosen bidang Ilmu Hubungan Internasional mengatakan buku yang baik adalah yang memiliki added value atau nilai lebih yang ditawarkan kepada masyarakat.

"Ibaratnya kita melakukan barter dengan pembaca yang sudah meluangkan waktu untuk membaca buku kita, maka apa yang bisa kita beri atas waktu tersebut," ucapnya.

Faris pun menganggap menulis bukanlah pekerjaan yang mudah. Di tengah tuntutan dosen untuk melakukan publikasi artikel di jurnal ilmiah yang bereputasi, Faris menilai publikasi buku masih sangat penting untuk dilakukan dosen.

"Selain karena jangkauan buku yang lebih luas, tradisi masyarakat untuk membaca buku saya rasa masih belum ditinggalkan. Bahkan di negara maju sudah digalakkan kembali rutinitas membaca buku, mengingat membaca merupakan model paling ideal untuk mendistribusikan ilmu pengetahuan kepada semua kalangan," tutupnya.