Kampus
02 Juli, 2024 08:45 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) peserta Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Reguler Angkatan XLV, yang mengusung tema Pasar, Mandiri, dan Penugasan Khusus, dibekali metode ‘5D’ untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan kekerasan seksual di lapangan.
Diselenggarakan selama dua hari pada Selasa-Rabu (25-26/6/2024), kegiatan pembekalan merupakan inisiasi dari Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) UMBY.
Dalam pengarahannya, Sekretaris Satgas PPKS UMBY Rachmat Afi Azzam menekankan betapa pentingnya pembekalan ini agar mahasiswa siap menghadapi dan menangani potensi masalah yang mungkin mereka temui selama melaksanakan KKN-PPM.
“Kasus pernikahan dini dan kehamilan di luar nikah yang masih tinggi di beberapa lokasi KKN menunjukkan perlunya intervensi dan edukasi yang tepat. Kami berharap mahasiswa bisa membuat program kerja (proker) yang efektif untuk mencegah kekerasan seksual dan memberikan edukasi kepada masyarakat," katanya.
Saat pembekalan, Satgas PPKS UMBY memperkenalkan metode ‘5D’ untuk menangani kekerasan seksual. Sebutan ‘5D’ merupakan kependekan dari Distract (Mengalihkan), Delegate (Mendelegasikan), Document (Mendokumentasikan), Delay (Menunda), dan Direct (Langsung).
"Jika terjadi kasus kekerasan seksual di lokasi KKN, mahasiswa bisa menggunakan metode 5D untuk merespons situasi tersebut. Alur pelaporan dilakukan melalui situs Satgas PPKS, namun karena mahasiswa berada di lokasi KKN, pelaporan juga akan difasilitasi oleh dosen pendamping,” jelasnya.
Percaya Diri
Melalui pembekalan ini, Satgas PPKS UMBY berkomitmen menciptakan lingkungan aman dan bebas dari kekerasan seksual melalui program edukasi dan penanganan kasus yang efektif. Diharapkan mahasiswa bisa menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
Dipaparkan juga, korban kekerasan seksual tidak hanya sebatas pada perempuan saja namun juga bisa menimpa laki-laki. Satgas PPKS UMBY memastikan seluruh laporan yang masuk hanya akan diketahui anggota tim dan dirahasiakan agar tidak bocor ke publik karena termasuk persoalan yang masuk ranah privasi.
Tim KKN-PPM Angkatan XLV UMBY memberikan respon positif terhadap pembekalan tersebut. Mereka mengaku menjadi lebih siap dan percaya diri untuk menjalankan tugas KKN.
Salah satu peserta, Septina Khoirunnisa dari kelompok 59, mengatakan materi mengenai pencegahan kekerasan seksual sangatlah penting.
“Hal ini tidak hanya memberikan edukasi kepada mahasiswa tetapi juga membantu mahasiswa dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman di lokasi KKN,” katanya.
Senada dengan Septina, Ringgu Idfa Sonatan dari kelompok 49, menambahkan bahwa materi ini sangat penting untuk menjaga keamanan diri masing-masing.
“Apalagi di dalam kelompok kami memiliki banyak anggota perempuan, di mana kasus kekerasan seksual lebih banyak terjadi kepada perempuan. Oleh karena itu, saya mengapresiasi adanya pergerakan dari Satgas PPKS UMBY dalam memberikan keamanan kepada kami,” imbuhnya.
Bagikan