Di Gereja HKTY Ganjuran, Festival Kebangsaan Jadi Edukasi Pangan Menuju Kebaruan Pangan

30 Oktober, 2023 18:38 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

30102023-Ganjuran festival pangan.jpg
Pengunjung tengah melihat salah satu stand pangan milik peserta di Festival Kebangsaan yang diselenggarakan Kevikepan Yogyakarta Barat di halaman Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Bantul, Jumat-Sabtu (28-29/10/2023). Festival yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Pangan Sedunia 2023 ini menjadi ajang edukasi ketahanan pangan untuk kebaruan atau diversifikasi pangan. (Dok. Paroki HKTY Ganjuran)

Eduwara.com, JOGJA - Kevikepan Yogyakarta Barat menggelar Festival Kebangsaan yang fokus pada edukasi ketahanan pangan untuk kebaruan atau diversifikasi pangan. Festival yang berlangsung selama dua hari di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran Bantul, Jumat-Sabtu (28-29/10/2023) tersebut mengusung semangat kearifan lokal yang menitikberatkan pada ketahanan pangan lokal.

Vikep Yogyakarta Barat Romo AR Yudono Suwondo Pr dalam rilis, Senin (30/10/2023), mengatakan festival ini merupakan perayaan umat Katolik untuk menyemarakkan dan menyambut unsur gerejawi dan kebangsaan. 

"Beberapa kegiatan pembekalan bidang liturgi yang telah dilakukan sebelumnya ditindaklanjuti untuk memeriahkan perayaan ini," terangnya.

Melalui edukasi pangan diharapkan membuat masyarakat bergerak menuju kebaruan pangan. Ini sesuai dengan semangat yang diusung dalam peringatan Hari Pangan Sedunia 2023.

Yudono menambahkan dalam peringatan Hari Pangan Sedunia ini pihaknya mengambil tema 'Si Vis Pacem Para Panen', artinya, jika engkau menginginkan kedamaian, sediakanlah roti. Tema ini erat kaitannya dengan persoalan ketersediaan pangan yang disebabkan oleh beberapa aspek, termasuk iklim, yang dapat memicu persoalan. 

"Kita didorong untuk sadar dampak perubahan iklim dan berbenah dengan mencari dan menghidupi semangat alternatif, artinya mencari sumber pangan dari bahan lain," jelasnya.

Perpaduan dua kepentingan ini terwujud sinergis, menurutnya sebagai kegiatan berkesinambungan antara kesejahteraan dan kedamaian. Jika dalam masyarakat mengalami sejahtera dan tercukupi dalam hal pangan, niscaya tercipta kedamaian. 

"Dengan kata lain, kesejahteraan menjadi syarat untuk merasakan kedamaian, baik damai dalam diri," ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam upaya mewujudkan pangan berkeadilan sosial-ekonomi-ekologi. Sehingga Komisi Komisi Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PSE KWI) Gereja Katolik Indonesia akan menyelenggarakan pertemuan nasional Hari Pangan Sedunia dan meluncurkan proyek revitalisasi yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan pangan di Indonesia.