Kampus
24 September, 2025 02:28 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama

Eduwara.com, JOGJA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membuka peluang keterlibatan Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) dalam program menjaga keamanan pangan nasional.
Pembicaraan tentang peluang keterlibatan tersebut disampaikan saat pertemuan antara UMBY dan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan (PMPUPO) BPOM, di Ruang Sidang Fakultas Agroindustri, Kamis (18/9/2025).
Kepala Biro Kerja Sama dan Humas UMBY, Widarta, menerangkan kunjungan tersebut berfokus pada diskusi terkait program Sapa Kampus dari BPOM.
“Meskipun UMBY dan BPOM belum memiliki legalitas kerja sama, tetapi hal tersebut tidak menutup untuk terjalinnya kolaborasi,” ungkap Widarta dilansir Senin (22/9/2025).
Widarta menambahkan, UMBY selalu menyambut baik setiap kolaborasi guna meningkatkan kebermanfaatan UMBY di berbagai sektor. Karena, hal ini akan mencerminkan filosofi UMBY yaitu Angudi Mulyaning Bangsa, artinya berupaya membuat kemuliaan atau kesejahteraan untuk bangsa.
UMBY, menurut Widarta, selalu berupaya dalam menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai bidangnya.
“Salah satunya dapat ditempuh dengan kolaborasi bersama BPOM karena mahasiswa melakukan magang langsung di dunia kerja sehingga akan memahami dan meningkatkan kualitas pengetahuan dan keterampilannya. Ini adalah program komprehensif yang cocok untuk mahasiswa,” ujarnya.
Kampus Berdampak
Dekan Fakultas Agroindustri UMBY, Chatarina Lilis Suryani, mengaku bangga karena UMBY dilibatkan dalam program menjaga keamanan pangan nasional. Program Sapa Kampus menjadi wadah bagi mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan sehingga ketika lulus mudah mendapatkan pekerjaan karena telah memiliki bekal sertifikasi nasional bidang keamanan pangan.
“Selain itu, pengalaman pendampingan mereka di lapangan dapat direkognisi dalam beberapa mata kuliah tertentu,” katanya.
Direktur PMPUPO BPOM, Agus Yudi P, mengapresiasi komitmen UMBY dan optimis kolaborasi ini akan menghasilkan luaran yang berkualitas untuk keamanan pangan nasional. Program Sapa Kampus merupakan program pembentukan fasilitator keamanan pangan yang disinergikan dengan program Kampus Berdampak.
Program tersebut memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperkaya wawasan, meningkatkan kompetensi, sekaligus berkontribusi dalam masyarakat sehingga setelah lulus mampu bersaing di dunia industri.
“Pembelajaran yang dirancang BPOM adalah pembelajaran di luar kelas sehingga mahasiswa mampu belajar secara kritis, rasional, inovatif, sesuai dengan kebutuhan industri yang dapat dikonversi ke dalam SKS perkuliahan,” jelasnya.
Agus Yudi menambahkan, program Sapa Kampus berbasis Sertifikat Kompetensi Standar Nasional Indonesia (SKKNI) bidang keamanan pangan sekaligus peningkatan daya saing Usaha Mikro Kecil (UMK) pangan olahan.
“Luaran yang kami harapkan terbentuknya UMK pangan olahan yang berdaya saing karena memiliki izin edar dan mahasiswa yang terlibat magang dalam pendampingan memiliki kompetensi dalam bidang keamanan pangan,” lanjutnya.
Melalui program ini, mahasiswa berkesempatan mendapatkan pelatihan dan sertifikasi untuk memiliki kompetensi dan berpartisipasi dalam mewujudkan keamanan pangan di Indonesia.
Bagikan