Didukung United Board, UKDW Selenggarakan Pelatihan Eco Enzyme bagi Penyandang Disabilitas

23 Juli, 2025 01:43 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:Ida Gautama

22072025-UKDW pelatihan ecoenzym.jpg
Tim dosen dan mahasiswa UKDW mengadakan pelatihan pembuatan eco enzyme bagi penyandang disabilitas di Sedayu, Bantul, Jumat (18/7/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan dengan dukungan hibah dari United Board for Christian Higher Education in Asia. (EDUWARA/Dok. UKDW)

Eduwara.com, JOGJA -- Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta mengadakan pelatihan pembuatan eco enzyme bagi penyandang disabilitas di Sedayu, Bantul, Jumat (18/7/2025). 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang digagas oleh tim dosen dan mahasiswa UKDW, dengan dukungan hibah dari United Board for Christian Higher Education in Asia.

Melalui pendekatan berbasis lingkungan dan pemberdayaan, program ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas komunitas rentan sekaligus merespons tantangan pengelolaan sampah organik secara berkelanjutan.

Pelatihan diselenggarakan di rumah produksi kelompok Pinilih Sedayu dan diikuti oleh 21 peserta dari beberapa kalurahan di wilayah Sedayu, antara lain Argosari, Argomulyo, Argodadi, dan Sumberrahayu.

Dosen Fakultas Bioteknologi UKDW, Laurentia Henrieta Permita Sari, menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi juga menjadi bagian dari proses sosial yang inklusif, produktif, dan berpihak pada keberagaman.

“Kami ingin membangun kesadaran bahwa limbah organik bukan hanya sampah, tetapi juga sumber daya yang dapat dikelola menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomi, terutama bagi kelompok yang selama ini kurang terlibat dalam kegiatan produktif. Melalui kegiatan ini, kami berharap komunitas yang lebih rentan dapat memperoleh ruang untuk tumbuh dan berkembang bersama, tanpa tertinggal oleh sistem sosial yang ada,” ujar Mita.

Pelatihan terdiri dari dua sesi utama yaitu pengenalan konsep eco enzyme beserta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari—seperti sebagai pembersih alami, pupuk cair, dan pengusir hama—dan sesi praktik langsung. Dalam praktik tersebut, peserta dibimbing untuk membuat eco enzyme dari limbah dapur seperti kulit buah dan sayuran, mulai dari persiapan alat dan bahan hingga proses fermentasi (pembuatan eco enzyme), dan pelabelan.

Ruang Belajar

Mahasiswa UKDW juga terlibat aktif sebagai asisten pelatihan, mendampingi peserta dalam setiap tahapan kegiatan. Kolaborasi ini menciptakan ruang belajar yang inklusif dan memperkuat rasa kepemilikan bersama dalam membangun komunitas yang berdaya dan berkelanjutan.

Ketua Forum Keluarga Penyandang Disabilitas Sedayu Pinilih, Maria Tri Suhartini, menyambut baik kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap isu lingkungan dan pemberdayaan komunitas disabilitas.

“Salah satu tujuan besar dari komunitas ini adalah menjaga kelestarian lingkungan. Melalui pembuatan eco enzyme, anggota kami dan masyarakat sekitar semakin terdorong untuk lebih peduli dan sadar dalam mengolah sampah organik,” ujarnya.

Selain memberikan pelatihan teknis, tim dari UKDW juga melakukan observasi terhadap kebutuhan lokal masyarakat. Hasil temuan ini akan menjadi dasar untuk pengembangan program lanjutan, termasuk pelatihan pembuatan produk turunan seperti sabun alami, pelatihan kewirausahaan, dan strategi pemasaran produk ramah lingkungan.

Pelatihan lanjutan dijadwalkan berlangsung pada Agustus mendatang, dengan Dwi Aditiyarini sebagai narasumber. Ia akan memandu sesi pemanfaatan eco enzyme sebagai bahan dasar pembuatan sabun.

Dengan pendekatan kontekstual dan berkelanjutan, program ini berupaya mengintegrasikan aspek lingkungan dan sosial dalam satu wadah. Harapannya, penyandang disabilitas tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga menjadi bagian dari ekosistem ekonomi yang lebih inklusif serta aktif menciptakan ruang hidup yang sehat dan berdaya di tengah masyarakat. (*)