Dosen UIN Sunan Kalijaga Rancang ‘System Thinking’ untuk Pembelajaran Kimia di Sekolah

29 Mei, 2023 22:33 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

29052023-UIN Suka dosen Kimia rancang system thinking.png
Dosen Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Asih Widi Wisudawati bersama para peserta Konggres Ilmiah Tahunan yang diselenggarakan oleh Penerbit Elsevier bekerja sama dengan International Sustainable Chemistry Colaboration Centre (ISC3) dan Institute of Sustainnable and Environment Chemistry, Universitas Lüneburg Jerman, di Dresden Jerman, pada 21- 24 Mei 2023. (EDUWARA/Dok. UIN Sunan Kalijaga)

Eduwara.com, JOGJA – Berbasis pada penyebaran pemahaman mengenai perubahan musim (climate change) dan degradasi lingkungan (environment degradation) yang dihadapi dunia, dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Asih Widi Wisudawati merancang metode 'System Thinking'.

Lewat makalah berjudul 'System Thinking stimulation via Understanding Ocean Acidification on Sub-Micro Level: Potential Sustainable Chemistry Practice for Indonesia', Asih berupaya membangun kurikulum kimia sekolah melalui pendekatan SystemThinking sebagai salah satu indikator dari pelaksanaan SustainableChemistry di level sekolah.

"Konsep partikel melalui System thinking (ST) merupakan perpaduan representasi tiga level yaitu makroskopik, simbolik hingga submikroskopis. Sehingga dapat menjadi bagian awal implementasi Kimia Berkelanjutan dalam pendidikan," jelas Asih Widi Wisudawati, Senin (29/5/2023).

Metode ini diterapkan untuk mengetahui pengasaman laut melalui partikel terkecil seperti ion Kalsium (ion Ca2+), ion Karbonat (ion CO32-), ion Hidrogen Karbonat (HCO3-), akhirnya ion Hidronium (H3O+), ion Hidroksida (OH-) , molekul H2O dan molekul CO2 diperlukan.

Dari hasil riset yang dilakukan, Asih mendapatkan hubungan yang tepat antara konten dan konteks sangat penting untuk memasukkan pemikiran sistem (System Thinking) ke dalam pembelajaran kimia.

"Pengasaman laut Indonesia merupakan tema yang potensial. Hal ini karena Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan dengan jumlah siswa yang sangat besar, harus memahami masalah ini pada tingkat sub-mikro," ungkapnya.

Global Perspective

Dari risetnya pula, Asih kemudian merancang kompetensi pemikiran sistem untuk beralih dari makro ke simbol dan ke tingkat sub-mikro, dan sebaliknya. Selanjutnya, mendiskripsikan pemahaman persamaan kimia melalui tes berbasis kertas.

Secara khusus, riset yang dilakukan Asih ini untuk mendapatkan global perspective dari pemerintah, industri dan akademia di universitas dari negara maju dan negara berkembang dalam menyusun tindakan nyata menghadapi perubahan musim (climatechange) dan degradasi lingkungan (environment degradation).

Berkat risetnya ini, Asih bisa menghadiri Konggres Ilmiah Tahunan yang diselenggarakan oleh Penerbit Elsevier bekerja sama dengan International Sustainable Chemistry Colaboration Centre (ISC3) dan Institute of Sustainnable and Environment Chemistry, Universitas Lüneburg Jerman. Konggres tahunan yang ketujuh kalinya ini dilaksanakan di Dresden Jerman, pada 21- 24 Mei 2023.

Menurut Asih, yang juga lulusan Program Doktor University of Münster Germany, pengalaman yang diperoleh ini sangat berharga guna mempresentasikan karya risetnya terkait perkembangan Kurikulum Pendidikan Kimia.