DPR Bakal Kaji Lebih Dalam Usulan Kurikulum 2022 pada Januari

27 Desember, 2021 15:16 WIB

Penulis:Bhakti Hariani

Editor:Bunga NurSY

22122021-Kemendikbudristek Kurikulum Prototipe.jpg
Para peserta kegiatan Sosialisasi Buku dan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran di Kantor LPMP Aceh, Selasa (21/12/2021), seusai mendengarkan sosialisasi dan penjelasan dari narasumber Kemendikbudristek dan Komisi X DPR RI, mengikuti diskusi kelompok terpumpun untuk membahas mengenai implementasi kurikulum yang mendukung pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. (Kemendikbudristek)

Eduwara.com, DEPOK – DPR akan melakukan pembahasan lebih mendalam mengenai usulan Kurikulum Prototipe atau Kurikulum 2022 pada awal tahun depan sebelum memberikan persetujuan.

Anggota Komisi X DPR RI Nuroji mengatakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim telah memaparkan gagasan tersebut dalam Rapat Koordinasi (Rakor) baru-baru ini, tapi belum ada pengesahan maupun persetujuan dari wakil rakyat saat itu.

Menurutnya, pembahasan terkait kurikulum, tidak dapat dilakukan di Rakor melainkan harus di dalam Rapat Kerja (Raker).

“Di Bali beberapa waktu lalu, kami sudah diundang. Tapi hanya sebatas mendengarkan gagasan ya. Belum bersetujuan karena sesuai nomenklatur, hanya dalam Raker persetujuan bisa dilakukan,” ujar Nuroji kepada Eduwara.com, Senin (27/12/2021) usai kegiatan reses DPR RI di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok, Jawa Barat.

Dikatakan Nuroji, pembahasan mendalam terkait kurikulum ini akan dilakukan setelah reses usai, yakni sekitar Januari 2022. “Kalau kebesaran nanti akan diperkecil menjadi Panitia Kerja (Panja) nanti dibentuk misalnya Panja Kurikulum.”

Dia menilai, usulan kurikulum baru ini tidak banyak perubahan dari sebelumnya. 

“Ini lebih focusing saja. Ya terkait penjurusan yang ditiadakan ya ini kan sebenarnya sama saja seperti sebelumnya, peminatan, lebih disesuaikan dengan minat siswa mau masuk ke IPA atau IPS dulu itu, jadi tidak ada paksaan. Ya kurikulum baru ini juga kurang lebih seperti itu juga,” papar anggota DPR RI dari Partai Gerindra ini. 

Sebagaimana diketahui, mulai tahun depan, satuan pendidikan nasional memiliki tiga opsi kurikulum yang bisa dipilih untuk pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19, yaitu Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat (Kurikulum 2013 yang disederhanakan), dan Kurikulum Prototipe.

Pengembangan karakter, fokus pada materi esensial, dan fleksibilitas merupakan tiga kata kunci dalam perancangan Kurikulum Prototipe atau Kurikulum 2022.

Sebelumnya, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) Anindito Aditomo menjelaskan bahwa Kurikulum Prototipe bertujuan untuk memberi ruang yang lebih luas bagi pengembangan karakter dan kompetensi dasar siswa, seperti literasi dan numerasi.

“Sekolah akan diberikan waktu yang cukup untuk mempelajari konsep Kurikulum Prototipe sebelum menyatakan minat untuk menerapkannya. Kemendikbudristek juga akan memfasilitasi kepala sekolah dan guru mengikuti pelatihan agar bisa menerapkan Kurikulum Prototipe sesuai kemampuan dan konteksnya,” katanya