Kampus
07 Juni, 2024 20:58 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Sebanyak 50 mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (FAPET UGM), yang akan menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2024 Periode II, mendapatkan pembekalan mengenai upaya swadaya pakan ternak.
Mereka mendapatkan tugas tambahan untuk menyosialisasikan keberadaan rumput ‘Gama Umami’ yang berhasil dikembangkan FAPET UGM di daerah KKN untuk mendukung swadaya pakan ternak.
Berlangsung pada Kamis (6/6/2024), sosialisasi tentang rumput Gama Umami diberikan oleh peneliti dari FAPET UGM, yaitu Nafiatul Umami. Menurutnya, swasembada pakan ternak di tanah air masih menjadi persoalan.
“Misalnya, di NTT maupun NTB yang selama ini dikenal sebagai sentra ternak sapi, kualitas dan kuantitas pakan ternak masih menjadi pekerjaan rumah,” jelas Nafiatul Umami, dalam rilis Jumat (7/6/2024).
Melalui sosialisasi ini, diharapkan mahasiswa yang mempunyai program kerja KKN menanam rumput Gama Umami, tidak mengalami ‘kesalahan’ di lapangan. Kemungkinan melakukan kesalahan bisa saja terjadi, misalnya ketika rumput Gama Umami tersebut dibawa ke luar Jawa.
”Bisa saja, karena misalnya kondisi tanah di sana berbeda. Maka kita perlu beri bimbingan kepada para mahasiswa,” katanya.
Nafiatul juga menjelaskan beberapa kelebihan yang ada pada rumput Gama Umami, seperti panjang daun yang bisa mencapai 1,3 meter dan dapat tumbuh tegak setinggi 3,7 meter. Rumput Gama Umami berbulu lebih sedikit dibandingkan rumput gajah dengan jenis batang yang lunak dan manis.
“Sehingga Gama Umami memiliki palatabilitasnya tinggi dan jumlah tunas hingga 41-50 buah. Tingkat produksinya mencapai 30-50 kg/m2 ubinan. Lebih besar dibanding rumput gajah lokal yang mencapai 30 kg/m2 ubinan,” paparnya.
Gama Umami berasal dari mutasi rumput gajah yang telah diradiasi sinar gamma sehingga menghasilkan rumput yang lebih unggul dibandingkan dengan tetuanya.
Rumput gajah dipilih karena rumput ini merupakan jenis yang unggul, disukai ternak ruminansia, dan sangat cocok dikembangkan di Indonesia yang merupakan negara beriklim tropis.
Hasil produksi rumput Gama Umami lebih tinggi dibandingkan rumput gajah lokal sebagai tetua dan dalam setahun dapat dipanen hingga 6 kali.
Bagikan