Sekolah Kita
21 Mei, 2022 21:31 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, SOLO – Seorang penghafal Al-Quran pasti sosok yang gigih. Pasalnya, ia selalu membutuhkan ketelitian, kegigihan, dan semangat untuk menggapai target mereka, yaitu hafal Al-Quran.
Hal itu dikatakan Kepala SMP Al-Azhar Syifa Budi Solo, Mustaghfirin pada Wisuda Tahfiz Al-Quran Juz 28, 29, dan 30 Tahun Ajaran 2021/2022, Sabtu (21/5/2022), di Masjid Hj Diah Kusumasari Santosa, yang terletak di komplek SMP Al-Azhar Syifa Budi Solo.
Wisuda diikuti 63 siswa-siswi SMP Al-Azhar Syifa Budi Solo. Tema yang diusung adalah ‘Kugapai Kebahagiaan Bersama Al-Quran’. Sedangkan tujuan wisuda, untuk membumikan Al-Quran dan membiasakan siswa untuk melatih diri ber-tadabur dengan Al-Quran.
"Kami punya satu kepercayaan, anak-anak yang hafal Al-Quran punya jiwa militan yang gigih. Mereka tidak akan mungkin menjadi seorang penghafal jika hanya bersantai, mengantuk, tidur. Pasti mereka akan gigih mengumpulkan, dari perhuruf, kata, ayat, dan surat untuk dihafalkan dan diingat terus-menerus," jelas Mustaghfirin kepada Eduwara.com, Sabtu (21/5/2022).
Namun, Mustaghfirin yang akrab disapa Yanda Firin mengakui jika pandemi Covid-19 telah mengakibatkan proses pembelajaran tahfiz menjadi belum maksimal. Karena itu, jika pembelajaran telah kembali luring sepenuhnya, dia optimis pembelajaran tahfiz akan menjadi lebih baik lagi.
Wisuda Tahfiz Al-Quran ini merupakan agenda tahunan bagi siswa-siswi SMP Al-Azhar Syifa Budi Solo yang sudah menyelesaikan target hafalan, baik minimal maupun maksimal di juz 30, 29, 28, dan seterusnya.
“Peserta wisuda telah mengikuti program pembelajaran tahfiz. Semua siswa minimal harus hafal juz 30, kemudian ditambah hafalan satu juz bahkan hingga lima juz bagi siswa kelas khusus,” katanya.
Setoran Hafalan
Pada bagian lain, Ketua Panitia Mukarom atau akrab disapa Yanda Karom, menjelaskan peserta wisuda berasal dari sebagian kecil siswa-siswi SMP Al-Azhar Syifa Budi Solo, kelas VII dan VIII.
"Mungkin sekitar 30 persen dari keseluruhan siswa kelas VII dan VIII. Adapun persiapan wisuda sudah dimulai sejak pekan kemarin. Hingga gladi bersih membutuhkan tujuh kali pertemuan," tutur dia.
Untuk hafalan, sambung Mukarom, sudah dimulai sejak proses pembelajaran di kelas sehingga saat persiapan hanya mengatur seperti nada, bacaan, dan teknis pelaksanaan.
Guru yang biasa disapa Yanda Karom itu menambahkan, siswa yang sudah mengikuti wisuda di tahun ini masih bisa mengikuti wisuda tahun depan, dengan syarat setoran hafalan yang bertambah.
"Misalnya kelas VII yang hafal juz 30, jika di kelas VIII setoran juz 29 bisa mengikuti wisuda kembali. Begitupun bagi kelas VIII," jelas dia.
Pantauan Eduwara.com, para siswa diuji hafalan mereka dengan tiga tahap. Pertama, salah tiga orang siswa melantunkan hafalan secara mandiri sesuai dengan tingkatan hafalan juz masing-masing. Kedua, seluruh siswa melantunkan hafalan juz 30 bersamaan. Ketiga, diuji untuk meneruskan ayat yang dilantunkan oleh pihak sekolah, perwakilan tamu undangan, dan wali siswa.
Salah seorang siswa yang diuji meneruskan ayat, Haula Larasati mengaku deg-degan saat diuji. "Tadi ketika diuji deg-degan. Tapi alhamdulillah lancar. Plong rasanya," kata dia.
Siswi kelas VII Baihaqi itu mengatakan sudah hafal juz 30. Dia mengaku sudah melakukan hafalan dari kelas I Sekolah Dasar (SD) dan menargetkan hafal hingga juz 28. Haula berpesan kepada teman-temannya untuk tetap semangat dan melanjutkan hafalan. (K. Setia Widodo)
Bagikan