Indeks Literasi Membaca Bantul di Atas Rerata Nasional

30 Januari, 2025 21:47 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

30012025-Btl Perpusda.jpg
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meresmikan gedung baru pelayanan Perpusda Bantul seluas 2.319 meter persegi, Kamis (30/1/2025). Berada di pusat kota Bantul, keberadaan gedung baru Perpusda Bantul senilai Rp 10 miliar ini akan mempermudah akses literasi masyarakat. (EDUWARA/K. Setyono)

Eduwara.com, BANTUL – Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Bantul meresmikan gedung baru pusat pelayanan Perpustakaan Daerah (Perpusda) sebagai upaya meningkatkan indeks literasi membaca masyarakat Bantul yang jauh di atas rerata nasional. Gedung baru yang berada di pusat Kota Bantul ini sebagai upaya mempermudah akses literasi bagi masyarakat.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul, Sukrisna Dwi Susanto, menuturkan pada akhir 2024, nilai indeks literasi membaca masyarakat Bantul sebesar 80,89 atau lebih tinggi dibandingkan capaian rerata nasional, yaitu sebesar 72,44.

“Capaian ini tentunya melalui berbagai program pelayanan yang tidak hanya di gedung Perpusda Bantul. Kita juga telah memiliki Pojok Baca yang tersebar di 43 lokasi se-Bantul. Kemudian ada Pojok Baca Digital yang kita hadirkan di Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong dan layanan SIM Kepolisian Resor (Polres) Bantul,” kata Sukrisna Dwi Susanto, Kamis (30/1/2025).

Tercatat sepanjang 2024, pelayanan Perpusda Bantul telah diakses 424 ribu pengunjung, yang terbagi layanan kantor sebanyak 26 ribu pengunjung, pelayanan perpustakaan keliling 244 ribu pengunjung dan pelayanan mandiri 156 ribu pengunjung.

Diresmikan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, gedung Perpusda Bantul seluas 2.319 meter persegi yang terdiri tiga lantai ini berdiri di lahan seluas 3.032 meter persegi. Keseluruhan anggaran pembangunan gedung Perpusda Bantul menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 10 miliar.

Ramah Difabel

Abdul Halim bercerita awalnya gedung layanan Perpusda Bantul akan ditempatkan di Kompleks Manding.

“Namun saya menginginkan gedung ini harus berada di pusat kota, bukan di pinggiran. Ini sebagai upaya memberikan kemudahaan bagi akses literasi,” kata Halim usai berkeliling ke gedung baru Perpusda Bantul.

Dengan hadirnya gedung pelayanan Perpusda Bantul yang lebih lengkap koleksinya, inklusif, dan ramah difabel, Halim mengharapkan ke depan Perpusda Bantul akan mampu mengembalikan konsep mendapatkan ilmu pengetahuan dengan membaca buku-buku cetak.

Halim menyebutkan dari banyak penelitian, membaca langsung dari buku cetak memungkinkan setiap orang untuk menyimpan berbagai informasi dan pengetahuan dalam jangka waktu lama, bila dibandingkan membaca koleksi digital.

“Walaupun butuh penyempurnaan namun semangat mendapatkan ilmu pengetahuan bagi masyarakat Bantul harus terus ditingkatkan akses literasinya. Ini juga sebagai upaya menaikkan indeks literasi Bantul yang sudah di atas angka nasional,” paparnya.

Gedung baru Perpusda Bantul terdiri atas tiga lantai, dengan rincian lantai satu untuk ruang informasi, ruang pusat informasi, sahabat anak, ruang baca anak, ruang baca difabel, mushola, dan kantin.

Berada persis di pusat Kota Bantul, tepatnya depan Polres Bantul, jumlah koleksi yang dimiliki Perpusda Bantul terdiri dari 127 ribu eksemplar dan 2.758 judul buku digital. 

Dengan semakin dipermudahnya akses literasi kepada masyarakat, maka gedung baru Perpusda Bantul ini akan menjadi spirit Bantul sebagai daerah yang berbasis ilmu pengetahuan.