Vokasi
18 Mei, 2022 19:36 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) meluncurkan program 'Academy Digital Talent Scholarship' dengan kuota mencapai 200 ribu peserta tahun ini. Para pemuda akan mendapatkan pelatihan pendidikan literasi digital.
Hal ini disampaikan Menkominfo Johnny G. Plate saat berbicara di Talkshow Digital Expert 'Unpacking The Metaverse: Akselerasi Literasi Digital dalam Menyambut Masa Depan', di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (18/5/2022).
"Kami mengundang anak muda yang memiliki talenta dalam bidang teknologi digital untuk bisa mengikuti program Academy Digital Talent Scholarship. Tahun ini, tersedia kuota sebanyak 200 ribu peserta secara gratis dan dibiayai APBN," kata Johnny.
Melalui pelatihan ini, pemerintah menginginkan generasi milenial mendapatkan pendidikan literasi digital sehingga memiliki ketertarikan dalam teknologi digital. Selain mengikuti pelatihan, peserta diajarkan tentang keamanan siber, kecerdasan buatan, big data, komputasi awan, dan virtual reality.
"Pelatihan ini dalam rangka memenuhi kebutuhan talenta digital nasional. Penguasaan pada teknologi informasi dan komunikasi merupakan tulang punggung dalam pengembangan teknologi digital dalam menjawab tantangan kekinian," paparnya.
Jhonny juga menyebutkan bila sebelumnya teknologi jaringan 2G sebatas kemampuan teknologi pada telepon genggam bergerak, lalu disusul kehadiran teknologi 3G dimana mampu menghubungkan telepon genggam ke internet.
"Setelah itu digantikan 4G yang memberikan layanan broadband dan komputer pada genggaman kita. Kini masuk ke era jaringan 5G yang memiliki kecepatan dan kualitas internet lebih tinggi, latensi yang lebih rendah dan konsumsi energi lebih efisien," ucap Menkominfo.
Saat ini, Kemenkominfo tengah membangun infrastruktur kehadiran teknologi 5G secara bertahap di 13 kota kehadiran teknologi 5G. Demikian juga dengan pengalihan siaran TV analog ke digital pada November tahun ini serta alokasi frekuensi 700 MHz, diharapkan memperluas pemanfaatan teknologi 5G.
Pada bagian lain, Rektor UGM Panut Mulyono mengatakan banyak pihak saat ini memberikan perhatian pada perkembangan teknologi metaverse, yang memungkinkan manusia melakukan berbagai aktivitas yang bisa dilakukan di dunia nyata dapat dilakukan di ruang virtual.
"Sebagai salah satu perguruan tinggi, UGM memiliki komitmen mendukung transformasi digital dengan menyiapkan talenta SDM yang memiliki kecakapan digital yang unggul dan UGM sendiri gencar mendorong program akselerasi literasi digital," ungkapnya.
Sejak 2021, UGM sudah menyelenggarakan Kelas Kecerdasan Digital yang dikelola Center for Digital Society Fisipol. Kelas ini tidak hanya untuk mahasiswa UGM namun melibatkan mahasiswa dari perguruan tinggi lain dengan tujuan mendorong kemampuan mahasiswa dalam penguasaan teknologi digital khususnya literasi digital dan mindset digital serta filosofi pengembangan teknologi kecerdasan digital.
Bagikan