Sekolah Kita
27 Juni, 2023 19:33 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Siswa kelas IV MI Muhammadiyah Botoputih, Kecamatan Tembarak, Temanggung, Jawa Tengah menyelenggarakan 'Wisata Rumah Ibadah' sebagai upaya mengenalkan tentang keberagaman pada Senin (26/6/2023).
Dalam sehari penuh, para siswa diajak berkeliling dan mengenal Masjid An-Nur Gendon, Klenteng Kong Libio Cahaya Sakti, Gereja St Petrus & Paulus, Gereja Pantekosta dan Vihara Dharma Surya Kaloran yang semuanya berada di Temanggung.
Wali kelas IV MI Muhammadiyah Botoputih, Muhammad Khoiril Azmi, mengatakan dalam kegiatan kunjungan ke berbagai rumah ibadah ini para siswa didampingi Clarisa Cindy dan Maura Griselda, perwakilan dari Komunitas Srawung Lintas Agama.
"Kegiatan bertujuan untuk saling mengenal dan memahami perbedaan serta mempererat makna moderasi dan toleransi beragama pada diri anak didik," jelas Khoiril Azmi dalam rilis, Selasa (26/6/2023).
Kegiatan ini, lanjut Khoiril, sesuai dengan kurikulum pembelajaran di kelas IV yang mengajarkan tentang keberagaman. Tapi pembelajaran hanya bersifat teks dan karenanya melalui wisata rumah ibadah anak-anak mengalami pembelajaran secara aktif melalui pengalaman.
Dari kegiatan ini, Azmi berharap anak didiknya nanti lebih produktif dan berperan dalam menjaga kerukunan antar beragama, sebagai agen perdamaian. Sehingga toleransi itu diajarkan sedari dini.
Kunjungan para siswa MI Muhammadiyah Botoputih ini dimulai dari Masjid An-Nur Gendon yang letaknya tidak jauh dari sekolah, dan diawali dengan shalat Dhuha berjamaah sebelum mendapatkan penjelasan mengenai kondisi masjid.
Toleransi
Perjalanan kedua kemudian dilanjutkan ke Klenteng Kong Libio Cahaya Sakti yang terletak di Jampiroso. Anak-anak mendapat penjelasan nama bangunan dan istilah-istilah dalam klenteng.
Mereka juga mendapatkan penjelasan seputar sejarah berdirinya klenteng, peribadatan yang ada di klenteng, dan penjelasan di klenteng tersebut menganut aliran Tridharma, yang mencakup tiga agama yaitu Budha, Konghucu, dan agama Tao.
"Ini menjadi pengalaman pertama anak-anak belajar langsung di klenteng. Dari sini perjalanan dilanjutkan ke Gereja St. Petrus & Paulus. Kami disambut Maura Griselda dan Clarissa Cindy," jelas Azmi.
Usai mendapatkan penjelasan mengenai tata cara ibadat, alat musik dan desain bangunan gereja Katolik, perjalanan diteruskan ke Gereja Kristen Pantekosta. Saat berada di Gereja Kristen Pantekosta, para siswa disambut pendeta dan beberapa pengurus gereja.
Tempat ibadah terakhir yang dikunjungi yaitu Vihara Dharma Surya yang berada di Kecamatan Kaloran, Temanggung. Selain mendapatkan cerita tentang tradisi dan sejarah vihara dari Ketua Vihara Yamno, siswa MI Muhammadiyah Botoputih mendapatkan pesan untuk terus menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.
"Tidak menonjolkan agama satu dengan lainnya. Kita semua sama, hidup saling berdampingan dan harus saling membantu tanpa membedakan agama. Junjung tinggi-tinggi nilai toleransi," pesannya.
Bagikan