'Laga Kartun' Ajarkan Siswa Kesantunan Berbahasa

09 Mei, 2024 21:53 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

09052024-UNY laga kartun.jpg
Mahasiswa Prodi PGSD UNY Angkatan 2019, Febri Nugrahani, menghadirkan wahana permainan Úlar Tangga Sopan Santun atau Laga Kartun. Wahana ini bermaterikan ajaran kesantunan berbahasa dan digunakannya untuk media pembelajaran bagi siswa SD. (EDUWARA/Dok. UNY)

Eduwara.com, JOGJA – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Angkatan 2019, Febri Nugrahani, menghadirkan wahana permainan ular tangga yang bermaterikan ajaran kesantunan berbahasa.

Ide ini lahir setelah Febri Nugrahani sering mendapati siswa di SDN Sendangharjo, Desa Sendangrejo, Kecamatan Minggir, Sleman, berucap kata-kata kurang santun dan tidak mengucapkan terima kasih setelah menerima barang atau bantuan.

“Cara memainkan wahana permainan ini persis seperti permainan ular tangga. Namun untuk bidaknya, digantikan oleh para siswa. Saya menyebut media pembelajaran ini Ular Tangga Sopan Santun Laga Kartun,” kata Febri Nugrahani dilansir pada Kamis (9/5/2024).

Febri menceritakan, media pembelajaran ini lahir karena dirinya resah terhadap penggunaan bahasa di kalangan siswa yang kurang santun. Para siswa berbicara menggunakan kata yang kasar dan tidak mengucapkan terima kasih ketika meminta bantuan.

Bahkan dari hasil observasinya, beberapa siswa tidak mengucapkan kata tolong ketika meminta bantuan, tidak meminta maaf kepada teman setelah melakukan kesalahan sehingga dapat menimbulkan pertengkaran.

Permainan Laga Kartun, lanjut Febri, dipilih sebagai media pembelajaran karena dapat mendorong siswa menjadi aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. Mereka menjadi senang bermain. 

Hal ini karena bermain dapat memberikan kesempatan untuk memahami dunianya, berinteraksi dengan teman, serta mengekspresikan diri dalam membangun pengetahuan.

“Laga kartun dikemas melalui kegiatan belajar yang menarik dan menyenangkan yakni belajar sambil bermain melalui permainan ular tangga,” paparnya.

Kartu Permainan

Menggunakan banner sebagai bahan utamanya, media permainan Laga Kartun ini berukuran 1,6 x 2,5 meter dengan jumlah petak 35 berukuran 30 x 30 cm. Di banner tersebut terdapat beberapa gambar ular dan tangga.

Febri melengkapi media ini dengan dua buku panduan. Pertama, kepada siswa sebagai pemain dan guru yang berisikan tata cara sekaligus jawaban, seperti dadu pada permainan ular tangga, angka dadu menentukan jumlah langkah pemain.

“Kotak kartu permainan sebagai tempat menyimpan kartu-kartu yang berisikan tantangan tentang kesantunan berbahasa yang halus, yang harus dilakukan siswa pada saat itu,” terangnya.

Kartu-kartu permainan dalam Laga Kartun terdiri dari sejumlah kartu. Kartu Pertanyaan berisi pertanyaan mengenai kesantunan berbahasa yang harus dijawab siswa. Kartu Motivasi berisi materi kesantunan yang harus dibacakan oleh siswa. 

Kartu Bonus berisi bonus dalam permainan. Kartu Zonk berisi hukuman dan permainan. Kartu Poin berisi poin sebagai apresiasi kepada siswa apabila mampu mengerjakan tugas pada kartu-kartu dengan baik. Kartu Poin ini terdiri dari 10, 20 dan 30 poin.